Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Jelang Tanggal 22 Mei, Panglima TNI Ditemui 16 Tokoh Bangsa termasuk Mahfud MD

16 tokoh bangsa menemui Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelang 22 Mei

Editor: Aldi Ponge
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI/Kolonel Laut (KH) H Agus Cahyono
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto - TNI RI 

TRIBUNMANADO.CO.ID - KPU RI akan mengumuman hasil resmi Pemilu dan Pilpres 2019 pada tanggal 22 Mei 2019

Tanggal 22 Mei 2019 salah satu momen penting bangsa Indonesia setelah Pemilu dan Pilpres 2019 serentak 17 April lalu.

Menjelang 22 Mei, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bertemu dengan 16 tokoh bangsa, Jumat (17/5/2019).

Para tokoh bangsa ini salah satunya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi sekaligus Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD.

Mahfud MD bersama 16 tokoh bangsa lainnya.

Pertemuan tersebut dibenarkan Mahfud MD dilansir Tribunnews.com

Mahfud MD menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membicarakan terkait Pasca-Pemilu 2019.

Setelah bertemu dengan para tokoh bangsa, Mahfud kemudian mengungkapkan isi pembicaraan tersebut.

"16 orang tadi, bertemu dengan bapak panglima untuk mendengar kesiapan mengamankan atau menjaga kita yang sedang punya pesta demokrasi," jelas Mahfud MD kepada iNews Malam, Jumat (17/5/2019).

Baca: Sejarah Islam di Manado Tak Lepas dari Kisah Dua Masjid Ini

Baca: Pria Tewas Usai Alat Vitalnya Digigit Buaya, Jala Ikan yang Membawa Petaka

Baca: HEBOH, Sepasang Kekasih Lakukan Hubungan Intim Disiarkan Live Facebook, Ini Kronologinya

Baca: Rekan Duet Lucinta Luna Ditangkap Polisi, Terkuak Nama Aslinya Muhammad

Baca: Steve Emmanuel Terancam Vonis Mati, Inilah Kisah Permintaan Terakhir Terpidana Mati Paling Fenomenal

Baca: Tokoh dengan Istri Terbanyak, Ada yang Menikahi 158 wanita, Sampai Punya Lebih dari 1.000 Pasangan

Mahfud MD mengatakan bahwa pasca-pemilu tidak terjadi adanya sesuatu yang dinilai mengkhawatirkan.

Disamping Hadi, dirinya menyatakan, bangsa akan tetap bersatu meski ada masalah-masalah kecil di dalamnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sejumlah masalah tersebut sudah diantisipasi oleh Hadi.

"Alhamdulillah semuanya baik, tidak ada sesuatu yang menghawatirkan dan kami rasanya tenang," ujar Mahfud MD.

"Bangsa ini Insya Allah tetap bersatu dengan segala riak-riaknya yang tentu saja kecil, yang alhamdulillah sudah diantisipasi oleh bapak panglima," sambungnya.

Sementara Hadi menuturkan bahwa sudah menjadi tugas TNI dan Polri untuk menjaga stabilitas keamanan nasional.

Hadi memaparkan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan dari setiap daerah untuk memastikan bahwa kondisi di lapangan berjalan kondusif pasca-pemilu.

"TNI dan Polri adalah menjaga stabilitas keamanan nasional," ungkap Hadi.

"Saya mulai dari kunjungan-kunjungan ke daerah-daerah bahwa situasi di daerah bahwa semuanya juga kondusif."

"Saya temui beberapa tokoh diantaranya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh-tokoh berpengaruh mereka sudah cair tidak ada masalah," sambungnya.

Perwira tinggi TNI Angkatan Udara ini juga menginginkan supaya para tokoh di wilayah ibu kota bisa mencairkan situasi yang tampak terjadi polarisasi.

Ia menjelaskan bahwa hal itu terjadi lantaran adanya perbedaan pilihan terkait pemilu.

Untuk itu, Hadi berharap supaya saat Pemilu 2019 selesai dilakukan, maka masyarakat bisa kembali bersatu.

"Termasuk di Jakarta pun, kami juga menginginkan para tokoh masyarakat, para tokoh agama juga bisa mencairkan situasi yang beberapa hari ini terjadi polarisasi karena terbagi dua dan beda pilihan," papar Hadi.

"Dan tentunya setelah semuanya selesai kita juga bisa kmebali bersatu," tandasnya.

Tak sendiri, Mahfud bersama sejumlah tokoh dari Gerakan Suluh Kebangsaan, di antaranya

Frans Magnis Suseno,

Romo Benny Sutrisno,

mantan Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamakes,

Hingga cendekiawan muslim Amin Abdullah.

Mahfud MD menuturkan pertemuan dengan Megawati menghasilkan terkait hasil pilpres apabila ada masalah harus menggunakan jalur Mahkamah Konstitusi, dikutip dari Tribunnews.com.

Menurutnya jalur melalu Mahkamah Konstitusi merupakan tahapan yang sesuai dengan konstitusi.

"Kita harus melakukan segala persiapan agar pemilu ini bisa selesai dengan baik sesuai dengan tahapan- tahapan konstitusi."

"Tahapan hukum sudah mengatur, karena tidak ada jalan lain kecuali menurut aturan aturan hukum yang tersedia (mengajukan ke Mahkamah Konstitusi)," kata Mahfud MD.

Ia lantas mengatakan suara yang diberikan oleh rakyat seharusnya diikuti dengan penuh ksatria.

"Sesungguhnya rakyat memberikan suara ketika pemilu dan itu harus diikuti dengan penuh kesatria ini hasilnya dan kalau ada masalah selesai kan secara hukum," ujar dia.

KLIK TAUTAN AWAL TRIBUNNEWS.COM

BACA BERITA TERPOPULER

Baca: Raja Judi Indonesia Bawa Uang Miliaran Rupiah Untuk Pengobatan Gratis.

Baca: Ketika Suster Katolik Nyanyikan Lagu Alhamdulilah di Hadapan Shintia Nuriyah Wahid

Baca: Bukan Air, Hujan di Jupiter dan Saturnus Berupa Permata

Baca: Sosok Siswa Indonesia Jadi Buron Paling Dicari di Dunia, Kepala Dihargai Puluhan Juta Rupiah

Baca: Fakta-fakta Teror Bom Jelang Gerakan 22 Mei, Ada 6 Bom Daya Ledak Tinggi akan Diledakkan di KPU RI

Follow juga akun instagram tribunmanado

Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved