Pembunuhan Sadis
7 Fakta Kasus Siswa SMA Bunuh Siswi SMP dengan 3 Tikaman di Perut, Sering Dikatai Banci dan Miskin
Masyarakat dihebohkan dengan pembunuhan siswi SMP oleh siswa SMA. Motifnya terungkap!
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang Siswi SMP tersebut bernama Wiwik Wulandari (14) dibunuh oleh Siswa SMA berinisial A (16).
Wiwik Wulandari jadi korban pembunuhan dengan luka tikaman di bagian perutnya pada Jumat (18/05/2019).
A sudah ditangkap polisi pada Sabtu (18/5/2019) sekitar pukul 02.00 dinihari.
Berikut fakta selengkapnya yang dihimpun tribunmanado.co.id dari Sripoku.com:
1. Tiga Tikaman
Wiwik Wulandari meninggal dengan tiga tikaman di bagian perutnya.
Wiwik Wulandari ditemukan tewas dengan posisi telungkup di dalam sungai kecil, di bawah jembatan kayu.
Baca: TERBARU, Keterangan Rivaldi Saim Detik-detik Kecelakaan yang Menewaskan Irene Soenarno
Baca: Gadis Hamil Meninggal & Diduga Hidup Kembali Setelah 1 Hari Terkubur, Keluarga Lakukan Hal Nekad Ini
Baca: 4 Penemuan Mayat di Kota Bunga Sejak Januari, Ada yang Ditemukan di Selokan
Follow juga akun instagram tribunmanado
Baca: Istri dan Selingkuhan Habisi Suami Pakai Pembunuh Bayaran, Kesal Karena Disantet Tak Mempan
Baca: Pengantin Baru Diperkosa Ayah Mertua di Depan Kakak Ipar, Bukannya Menolong Ia Malah Lakukan Hal Ini
Baca: Kritik Foto Seksi Kang Sayur vs Paha Ayam Nikita Mirzani, Orang Ini Malah Diserbu Fans Niki
2. Ditemukan di Sungai
Mayat Wiwik Wulandari pertama kali ditemukan oleh Ali Hanafiah (60), saat pulang dari kebun.
Mayat tersebut bercelana panjang warna hitam yang sudah kedodoran setengah pinggulnya dan mengenakan baju kaos berwarna merah.
Ali Hanafiah kemudian memberitahukan warga sekitar dan ketua RT, lalu penemuan itu dilaporkan ke Polsek
3. Kronologi
Wiwik Wulandari (14) merupakan siswa siswi SMPN 4 Kota Lubuklinggau, Sulawesi Selatan
Korban sejak sekolah di SMPN 4 dua tahun terakhir tinggal bersama kakak perempuannya di Perumnas Lubuk Tanjung Kecamatan Lubuklinggau Barat.
Wiwik Wulandari meninggalkan rumah untuk pergi sekolah dengan menumpang ojek
Wiwik Wulandari, siswi SMPN 4 Lubuklinggau ini kemudian ditemukan meninggal pukul 13.00 WIB, setelah sebelumnya ada pesan sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat diwawancarai Sripo, kakak korban, Teti menuturkan, dia tidak ada firasat terkait meninggalnya adik bungsunya tersebut.
Hanya saja menurut Teti, adiknya itu saat diboncengnya menggunakan sepeda motor beberapa hari lalu, selalu senyum-senyum.
"Kalau firasat nggak ada, cuma pas ngisi bensin motor, dia terlihat senyum-senyim terus nggak seperti biasanya. Tapi saya nggak mikir kalau itu pertanda kalau dia mau meninggal," ucap Teti.
Dikatakan, Wiwik adalah adik bungsunya dari enam bersaudara.
Tapi mereka berdua tidak tinggal bersama orang tua (ayah) mereka di Lorong Cianjur Rt7 Kelurahan Ponorogo Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau.
"Saya anak kedua, dan Wiwik adik bungsu saya. Kami berdua tak tinggal serumah sengan orang tua, tapi di rumah sendiri si Perumnas Lubuk Tanjung," kata Teti.
Di pagi hari naas tersebut kata Teti, dia juga tak merasakan firasat bakal berpisah selamanya dengan adik bungsunya tersebut.
Rutinitas pagi hari menurutnya berlangsung biasa saja.
"Pagi tadi ya biasa saja, kami sama-sama siap untuk beraktifitas masing-masing. Saya bersiap berangkat kerja dan adik saya bersiap berangkat sekolah," ujarnya.
Dikatakan, dia mengetahui peristiwa tragis dialami adiknya setelah mendapatkan informasi dari keluarganya di Kelurahan Kayu Ara.
Setelah dipastikan informasinya, ternyata benar adiknya yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan tersebut.
"Dapat kabar dari sepupu di Kayu Ara," ucapnya lirih.
Dia berharap, andai adik bungsunya itu merupakan korban pembunuhan, maka dia ingin agar pelakunya cepat tertangkap.
4. Chat Temannya di FB
Novi Haryani (13) mengatakan pagi hari sebelum dikabarkan meninggal, dia masih sempat bersenda gurau dengan teman sekelasnya itu.
Dia pun kaget ketika mendapat informasi melalui media sosial bahwa teman dekatnya itu ditemukan meninggal dunia.
"Tadi waktu berpisah dari sekolah, pulang sekitar pukul 10.30, sikapnya biasa saja, tapi memang sebelumnya sempat chat menyapa di akun FB saya," ujar Novi Haryani.
Menurutnya, keseharian korban biasa saja. Selama bergaul akrab dengannya tidak menunjukkan gejala yang aneh-aneh. "Orangnya biasa saja," ujarnya.
5. Kata Ayah Korban
Sementara Bahtiar (44) ayah korban mengaku tak ada firasat apa-apa.
Hanya saja, dia yang bekerja di perusahaan di wilayah Kecamatan Muara Lakitan itu sempat menelpon anaknya sekitar satu minggu lalu.
"Sempat telpon sekitar seminggu yang lalu, ya telpon biasa saja nanya kabar dia dan kakaknya," ujar Bahtiar.
Dikatakan, dia baru sore hari kejadian mendapat kabar kalau anaknya meninggal dunia.
"Aku telpon anak-anak nggak ada yang ngangkat, tadi sore dapat kabar dari adik melalui telepon. Setelah tau saya langsung pulang dan baru sampai di rumah malam ini," katanya.
6. Tersangka Ditangkap
Polsek Lubuklinggau Barat Polres Lubuklinggau sudah menangkap remaja beirnisila A (16) tersangka pembunuhan terhadap Wiwik .
A merupakan warga Kelurahan Lubuk Tanjung yang masih tercatat sebagai pelajar kelas 1 di salah satu SMA di Lubuklingggau.
Tersangka yang diamankan Sabtu (18/5/2019) sekitar pukul 02.00 dinihari itu kini diamankan di Mapolres Lubuklinggau untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
"Tersangka pelaku sudah berhasil kita amankan dan saat ini sudah di Polres Lubuklinggau untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono, Sabtu (18/5/2019).
7. Motif pembunuhan
Tersangka A mengaku tega membunuh korban karena dendam.
"Pelaku ini mengaku dendam karena sering diejek oleh korban. Sering dikata-katai banci, miskin dan lainnya. Karena dendam inilah maka pelaku kemudian melakukan tindakan tersebut," kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono, saat rilis di Mapolres Lubuklinggau
BACA JUGA TERPOPULER
Baca: UPDATE Dicari TNI & Polri, Prada DP Terciduk Saat Menyamar hingga Duduk Santai Di dekat Rumah Korban
Baca: Berikut 10 Figur Berkembang Bakal Calon Wali Kota Manado, Siapa saja Mereka?
Baca: Steve Emmanuel Terancam Vonis Mati, Inilah Kisah Permintaan Terakhir Terpidana Mati Paling Fenomenal
Baca: Pejabat Bangun ‘Dinasti Politik’: Begini Cecita Gubernur Sulut dan Bupati Boltim
Baca: Seorang Mahasiswa Bunuh Orangtua dengan Sirup Bersianida, Dua Adiknya pun Jadi Korban
Baca: 8 Kakak-Adik ini Kompak Nyaleg, Bagaimana Nasib Mereka? Ada yang Kompak Gagal
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV