Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Maut

UPDATE Fakta Lain Tragedi Kecelakaan Irene Soenarno, Siswi SMK yang Meninggal di Hari Kelulusannya

Sebenarnya, pemeriksaan sudah diagendakan Rabu (15/5/2016), namun Rivaldi meminta waktu menghadiri ibadah pemakaman kekasihnya.

Penulis: Reporter Online | Editor: Rizali Posumah
foto kolasetribunmanado.co,id/Facebook Sinyo Pombo/WhatssApp Kanit Laka Lantas Polresta Manado Ipda Julio
Irene Soenarno, Kanit Laka Lantas Polresta Manado Ipda Julio Jagratara dan Rivaldi 

Lionda Gimon, teman sekelasnya mengatakan mereke berrencan akan mendaftarkan kuliah di Politeknik Manado.

"Saya kaget melihat tadi pagi di grup WA Irene sudah meninggal, sangat sedih ketika melihat di WA. Padahal rencananya kami akan mendaftar, hari ini di Kampus Politeknik Manado," ucap Lionda.

Dia mengungkapkan yang dkenal rajin di sekolah dan gereja ini memiliki kerinduan kuat untuk kuliah.

"Sebelumnya kami sudah mengambil formulir di kampus, jadi hari ini akan mendaftar. Irene anak yang baik suka bergaul, dan sangat suka mengambil bagian dalam kegiatan di sekolah maupun di gereja," tambahnya.

Dia mengungkapkan teman-teman Irene merasa heran dengan sikap korban pada acara penamatan di sekolah

"Dia sangat girang memanggil mereka untuk foto bersama. Tetapi tidak berpikiran, kalau Irene akan pergi secepat ini," jelasnya.

Ingin Jadi Pendeta

Selasa 14 Mei Pukul 12.30 Wita , sebuah rumah di Lorong Gardu Induk Ranomut tengah berduka. 

Banyak orang yang berdatangan, banyak dari mereka yang terisak-isak sembari mengeluh ke tubuh kaku yang terbaring di peti jenazah. 

Itu tubuh Irene Soenarno, Siswi SMK yang meninggal karena kecelakaan di hari kelulusannya.

"ngana cuma ada tidor to" ujar salah seorang dari teman-teman Irene.

"kiapa ngana bagini dang tadi malam sama-sama," keluh yang lain.

Setelah dimasukan ke dalam peti jenazah, tangisan pun pecah. Para pelayat banyak yang menangis sejadi-jadinya. 

Air mata tak kuasa dibendung, mengenang betapa orang yang dicintai itu telah tiada. Meninggalkan keluarga, kerabat dan teman-teman.

Di sisi keluarga Irene sendiri, ini adalah duka yang lain.

23 April lalu, oma dari Irene baru selesai 40 puluh hari meninggal dunia.

Sementara di sisi teman-temannya, ada banyak cerita dari Irene yang patut diteladani.  

Salah satu yang dituturkan Tessa Mamahit, teman Irene di SMK Negeri 1 Manado. 

Kepada wartawan Tribun Manado, Tessa mengungkap pengakuan Irene terhadapnya.

"Irene pernah bilang ingin jadi pendeta," ujar Tessa. 

Kata Tessa, sebelum kecelakaan Irene sempat berkata hal yang tidak biasa. 

'Waktu itu," kenang Tessa, "saat konvoi di Kawasan Mega Mas Irene sempat berkata kepada kami: ada yang mo tumbang kwa ini kalu keadaan bagini."

Menurut penuturan teman-temannya yang lain, Irene adalah sosok yang baik dan senang bergaul. (tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan/Jufry Mantak)

Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 17 Mei 2019, Ayo Cek Keberuntunganmu!

Baca: Nyatakan Darurat Nasional, Trump Larang Perusahaan AS Memakai Telekomunikasi Asing.

Baca: Sampaikan Petisi, Hampir Setengah Juta Penggemar Game of Thrones Kecewa dengan Musim ke-8

Baca: Hasil Shoppe Liga 1 2019 PSIS Semarang vs Kalteng Putra: Skor Akhir 1-2, Tonton Cuplikan Gol-golnya

Baca: Ibis Manado Berbagi Berkah Ramadan Bersama Yatim Piatu dan Penyandang Disabilitas

Baca: Gaji Tepat Waktu, ASN di Pemkab Ini Diminta Fokus pada Tupoksi

Baca: BI Buka Penukaran Uang Receh di 10 Titik Sambut Idul Fitri 1440 H, Berikut Lokasi dan Jadwalnya

Baca: Enam Makanan Khas nan Unik yang hanya Muncul Saat Ramadan

Baca: Sehan Landjar Kawal Suara Anggota Keluarganya yang Nyaleg Hingga Ke Provinsi

Baca: Lima Tips Agar Kulit Tetap Cantik Saat Berpuasa

Baca: Hasil Shoppe Liga 1 2019 Pekan Perdana Bali United vs Persebaya Surabaya: Skor Akhir 2-1

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved