Kecelakaan Maut
UPDATE Fakta Lain Tragedi Kecelakaan Irene Soenarno, Siswi SMK yang Meninggal di Hari Kelulusannya
Sebenarnya, pemeriksaan sudah diagendakan Rabu (15/5/2016), namun Rivaldi meminta waktu menghadiri ibadah pemakaman kekasihnya.
Penulis: Reporter Online | Editor: Rizali Posumah
Sebenarnya, pemeriksaan sudah diagendakan Rabu (15/5/2016), namun Rivaldi meminta waktu menghadiri ibadah pemakaman kekasihnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pacar dari Irene Soenarno, siswi SMK yang tewas diperiksa oleh Polresta Manado.
Rivaldi Salim pacar dari Irene Soenarno diperiksa atas kasus kecelakaan yang menewaskan Irene.
Kecelakaan terjadi di depan Transmart Kairagi jalan A Maramis Manado, sekitar pukul 24.00 Wita, Senin (13/5/2019).
Sebenarnya, pemeriksaan sudah diagendakan Rabu (15/5/2016), namun Rivaldi meminta waktu menghadiri ibadah pemakaman kekasihnya.
Pihak kepolisian pun menunda proses BAP Rivaldi hingga Kamis (16/5/2019) kemarin.
Namun, pada hari itu pun Rivaldi belum sempat datang.
Hal itu sebagaimana yang dikatakan Kanit Laka Lantas Polresta Manado Julio Jagratara kepada wartawan Tribun Manado.
"Rivaldi belum diperiksa, kemarin sudah dipanggil tapi dia minta ijin hadiri pemakamannya Irene," ungkap Jagratara, Kamis (16/5/2019).
Hari Ini Polisi akan Menyurat ke Rivaldi
Rencananya, polisi akan melayangkan surat panggilan kembali pada hari ini Jumat (17/5/2019)
"Hari ini Rivaldi sudah dipanggil tetapi tidak datang, besok (Jumat hari ini) akan dipanggil kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut," tandasnya.
Sebelumnya Jagratara mengungkapkan, sudah ada saksi yang diperiksa setelah peristiwa kecelakaan tersebut.
"Satu saksi laki-laki teman dari korban sudah kami periksa pagi setelah peristiwa," jelasnya.
Ditambahkannya lagi, saat ini, pihak mereka sudah periksa satu saksi lagi yang juga teman dari korban.
"Jadi sudah ada dua saksi yang kami periksa. Mereka berdua memang bersama kedua korban saat peristiwa tabrakan itu terjadi," beber Jagratara.
Ditegaskannya juga, pihaknya sudah melakukan olah TKP serta pemeriksaan saksi dan ada beberapa petunjuk terhadap dua penabrak tersebut.
"Bantu doa ya, semoga kami bisa mengungkap sih penabrak tersebut, sebab sudah ada keterangan dari dua saksi dan kami masih menunggu keterangan dari Rivaldi melalui BAP penyidik," ungkap Kanit Laka Lantas Polresta Manado ini.
Rivaldi Sempat Dirawat di Rumah Sakit
Pasca kecelakaan bersama Irene, Senin (13/5/2019). Rivaldi sempat dirawat di rumah sakit.
Sampai Selasa (14/05/2019) Rivaldi masih perawatan di IGD RSUP Prof dr RD Kandou Malalayang, Manado.
Kondisi Rivaldi Saim saat itu masih dalam tahap pemulihan.
Rivaldi nampak masih terbaring lemah dengan wajah yang pucat.
Saat ditemui ribunManado.co.id, Selasa (14/05/2019), tampak juga teman dan sanak saudara Rivaldi yang datang menjenguknya.
Irene Terpental ke Aspal dan Ditabrak dari Arah Belakang
Kasat Lantas Polresta Manado AKP Risno Luas mengatakan Irene terjatuh dari sepeda motor Suzuki DB 6234 CE yang dikendarai korban Rivaldi Salim (18) warga Kelurahan Winangun Satu, Kecamatan Malalayang.
"Sementara perempuan Irene yang dibonceng terpental ke aspal," tambah Luas.
Tragisnya, saat korban Irene terjatuh ke aspal, satu sepeda motor lainnya yang berada di belakang mereka menabrak korban Irene.
"Dua sepeda motor yang menabrak tidak jatuh, dan melarikan diri dari lokasi kekadian," ungkap Kasat Lantas.
Dijelaskannya, perempuan Irene meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka berat d bagian kepala.
"Sementara lelaki Rivaldi mengalami luka nyeri di bahu, dada serta kedua kakinya lecet," tambahnya.
Ditegaskannya juga, pihaknya sementara menyelidiki kasus ini.
"Unit Laka Lantas sudah mengumpulkan data dari saksi-saksi untuk mencari tahu identitas kedua sepeda motor yang menabrak para korban," tegasnya.
Pelaku Melarikan Diri
"Jadi ada dua sepeda motor yang melarikan diri. Sebelumnya salah satu dari dua sepeda motor tersebut menyenggol motor yang ditunggangi korban," ujar Kasat Lantas Polresta Manado AKP Risno Luas.
Ipda Julio Jagratara, Kanit Laka Lantas Polresta Manado menambahkan kecelakaan terjadi di Jalan Ringroad Dua Manado, tepatnya disekitar depan Transmart, pada Senin (13/5/ 2019) sekitar pukul 23.00 Wita
"Sebelum kejadian 2 buah Sepeda motor, bergerak beriringan dari arah Maumbi menuju Persimpangan Transmart dengan kecepatan tinggi dimana kemudian sepeda motor, yang berada di depan menabrak bodi belakang dari sepeda motor korban," katanya
"Kemudian sepeda motor korban terjatuh ke badan jalan. Korban Irene Soenarno terpental lalu ditabrak lagi oleh sepeda motor yang berada di belakang. Kedua Sepeda motor tersebut terus bergerak melarikan diri dari TKP," jelasnya
Irene Soenarno merupakan siswi SMK Negeri 1 Manado dan warga Lingkungan I, Kelurahan Paal Dua Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Provinsi Sulut, tewas di lokasi kekadian setelah tubuhnya ditabrak sepeda motor.
Firasat Sang ibu
Nova Soenarno, ibu Irene mengaku sempat heran saat acara penamatan pada Senin siang. Saat penyerahan bunga, Irene terus menciumnya.
"Saya merasa bahagia tetapi heran dengan ciuman yang sudah kebanyakan, diberikan Iren dalam penamatan kemarin sebelum ke Megamas. Selain itu tidak punya firasat yang lain, bahwa akan ada kejadian seperti ini,"ucap Nova.
Irene dikenal dengan anak yang baik dan dengar-dengaran, dan aktif dalam keanggotaan sebagai pemuda GMIM.
"Pemakaman rencananya besok, karena sekarang masih menunggu ayahnya dari Gorontalo," tambah ibunya.
Ingin Mendaftar ke Politeknik
Lionda Gimon, teman sekelasnya mengatakan mereke berrencan akan mendaftarkan kuliah di Politeknik Manado.
"Saya kaget melihat tadi pagi di grup WA Irene sudah meninggal, sangat sedih ketika melihat di WA. Padahal rencananya kami akan mendaftar, hari ini di Kampus Politeknik Manado," ucap Lionda.
Dia mengungkapkan yang dkenal rajin di sekolah dan gereja ini memiliki kerinduan kuat untuk kuliah.
"Sebelumnya kami sudah mengambil formulir di kampus, jadi hari ini akan mendaftar. Irene anak yang baik suka bergaul, dan sangat suka mengambil bagian dalam kegiatan di sekolah maupun di gereja," tambahnya.
Dia mengungkapkan teman-teman Irene merasa heran dengan sikap korban pada acara penamatan di sekolah
"Dia sangat girang memanggil mereka untuk foto bersama. Tetapi tidak berpikiran, kalau Irene akan pergi secepat ini," jelasnya.
Ingin Jadi Pendeta
Selasa 14 Mei Pukul 12.30 Wita , sebuah rumah di Lorong Gardu Induk Ranomut tengah berduka.
Banyak orang yang berdatangan, banyak dari mereka yang terisak-isak sembari mengeluh ke tubuh kaku yang terbaring di peti jenazah.
Itu tubuh Irene Soenarno, Siswi SMK yang meninggal karena kecelakaan di hari kelulusannya.
"ngana cuma ada tidor to" ujar salah seorang dari teman-teman Irene.
"kiapa ngana bagini dang tadi malam sama-sama," keluh yang lain.
Setelah dimasukan ke dalam peti jenazah, tangisan pun pecah. Para pelayat banyak yang menangis sejadi-jadinya.
Air mata tak kuasa dibendung, mengenang betapa orang yang dicintai itu telah tiada. Meninggalkan keluarga, kerabat dan teman-teman.
Di sisi keluarga Irene sendiri, ini adalah duka yang lain.
23 April lalu, oma dari Irene baru selesai 40 puluh hari meninggal dunia.
Sementara di sisi teman-temannya, ada banyak cerita dari Irene yang patut diteladani.
Salah satu yang dituturkan Tessa Mamahit, teman Irene di SMK Negeri 1 Manado.
Kepada wartawan Tribun Manado, Tessa mengungkap pengakuan Irene terhadapnya.
"Irene pernah bilang ingin jadi pendeta," ujar Tessa.
Kata Tessa, sebelum kecelakaan Irene sempat berkata hal yang tidak biasa.
'Waktu itu," kenang Tessa, "saat konvoi di Kawasan Mega Mas Irene sempat berkata kepada kami: ada yang mo tumbang kwa ini kalu keadaan bagini."
Menurut penuturan teman-temannya yang lain, Irene adalah sosok yang baik dan senang bergaul. (tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan/Jufry Mantak)
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 17 Mei 2019, Ayo Cek Keberuntunganmu!
Baca: Nyatakan Darurat Nasional, Trump Larang Perusahaan AS Memakai Telekomunikasi Asing.
Baca: Sampaikan Petisi, Hampir Setengah Juta Penggemar Game of Thrones Kecewa dengan Musim ke-8
Baca: Hasil Shoppe Liga 1 2019 PSIS Semarang vs Kalteng Putra: Skor Akhir 1-2, Tonton Cuplikan Gol-golnya
Baca: Ibis Manado Berbagi Berkah Ramadan Bersama Yatim Piatu dan Penyandang Disabilitas
Baca: Gaji Tepat Waktu, ASN di Pemkab Ini Diminta Fokus pada Tupoksi
Baca: BI Buka Penukaran Uang Receh di 10 Titik Sambut Idul Fitri 1440 H, Berikut Lokasi dan Jadwalnya
Baca: Enam Makanan Khas nan Unik yang hanya Muncul Saat Ramadan
Baca: Sehan Landjar Kawal Suara Anggota Keluarganya yang Nyaleg Hingga Ke Provinsi
Baca: Lima Tips Agar Kulit Tetap Cantik Saat Berpuasa
Baca: Hasil Shoppe Liga 1 2019 Pekan Perdana Bali United vs Persebaya Surabaya: Skor Akhir 2-1