Berita Manado
UPDATE Kecelakaan Maut Seusai Perayaan Kelulusan, Pemakaman Irene Soenarno Penuh Kesedihan
Ibadah pemakaman korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) Irene Soenarno, Rabu (15/05/2019) kemarin
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Alexander Pattyranie
Bahkan, teman-teman Irene tidak memberi ruang bagi petugas yang akan menutup peti Jenazah.
Mereka sambil menangis dan berteriak-teriak nama Irene.
Edi Soenarno mengatakan pasrah dengan keadaan yang sudah diatur oleh Tuhan.
"Kalau memang sudah ditakdirkan, tak mungkin melawan," ucap Edi.
Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di SMK N 1 Manado, Sulawesi Utara.
Sandra Pangkey, mengatakan, kondisi sebenarnya Rivaldi, putranya, sangat parah.

Tetapi banyak teman dekat dari Sandra yang mendukung dalam doa.
"Pendeta dan tim doa setelah mendengar kejadian langsung ke rumah sakit dan mendoakan, sehingga saya merasa ini adalah mukjizat," ucapnya.
Sandra mempunyai keyakinan iman, bahwa walaupun terluka parah tapi dia bawa dalam doa dan berharap pasti ada mukjizat.
Sampai malam hari tim doa masih mengunjungi rumah Rivaldi untuk membantu dalam doa.
"Puji Tuhan setelah diperiksa oleh dokter saya rasa ada pemulihan. Pasti ada mukjizat yang terjadi, sampai tadi malam di rumah ini penuh dengan tim doa dan pendeta," tambahnya.
Ia berharap, Kamis (16/05/2019) hari ini boleh mengambil bagian dalam ibadah pemakaman dari Irene.
Irene dan Rivaldi alami lakalantas di ruas jalan Ringroad Dua, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Tepatnya di depan Tamansari Metropolitan, Senin (13/05/2019) sekitar pukul 23.00 Wita tengah malam lalu.
Unit Laka Lantas Polresta Manado pun merespons cepat dengan mendatangi lokasi kejadian.