Kepala Daerah Pendukung Jokowi di Basis Prabowo Jadi Tersangka Suap Perbaikan Masjid
Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menetapkan Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria sebagai tersangka penerima suap
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Muzni diduga menerima Rp 410 juta dalam bentuk uang tunai. Sementara Rp 50 juta sisanya dalam bentuk barang-barang.
Menurut Basaria, pada Juni 2018, Muzni meminta agar uang diserahkan kepada pihak lain. Selain kepada istrinya, Muzni juga meminta agar uang sebesar Rp 25 juta diserahkan kepada Kepala Sub Bagian Protokol dan untuk tunjangan hari raya atau THR Idul Fitri 2018 untuk pegawainya. Sementara Rp 60 juta lainnya diserahkan kepada istri.
”Kayan juga diketahui memberikan uang kepada sejumlah bawahan Muzani, yang merupakan pejabat pemkab. Total uang yang diberikan kepada anak buah Muzni Rp 315 juta,” jelas Basaria.
Sedangkan dana yang digunakan benar-benar untuk pembangunan Masjid Agung Solok mengeluarkan anggaran sebesar Rp 55 miliar.
Rumah Langsung Digeledah
Tim penyidik KPK langsung melakukan serangkaian penggeledahan pasca-menetapkan Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria sebagai tersangka penerima suap.
TribunPadang.com (Tribun Network) memberitakan, dua orang petugas yang mengenakan rompi KPK mendatangi rumah Muzni Zakaria pada pagi hari kemarin.
Teguh (26), seorang warga sekitar, melihat kedatangan dua orang petugas mengenakan rompi KPK tiba di rumah yang berlokasi di Jalan Mataram, Ulak Karang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) itu, sekitar pukul 08.00 WIB.
Petugas yang kenakan rompi KPK tersebut, didampingi dua personel kepolisian bersenjata lengkap.
Gerbang rumah politisi Partai Gerindra langsung ditutup begitu mengetahui ada sorot kamera wartawan. Terlihat di dalam pekarangan rumah, ada satu mobil plat merah dengan nomor polisi BA 1556 Y merek Toyota Innova Venturer.
Terlihat juga ada enam orang berpakaian bebas yang berada di dalam rumah, tiga personel kepolisian dengan senjata lengkap dan beberapa orang anggota Satpol PP yang menjaga rumah.
Seorang warga sekitar lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, sepengetahuannya Muzni Zakaria tidak di rumah. Terakhir kali ia melihat Bupati Solok Selatan dua hari yang lalu.
Dia mengaku, selalu ada anggota Satpol PP yang menjaga rumah, pembantu, dan ajudan istri dari Muzni Zakaria.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan , dari penggeeldahan itu pihaknya menyita sejumlah dokumen diduga terkait kasus suap yang menjerat Muzni Zakaria. "Dari lokasi (rumah Bupati Murni) disita dokumen-dokumen terkait proyek," ujarnya.
Namun, ia belum bisa membeberkan lebih lanjut dokumen-dokumen tersebut. "Prosesnya tentu sudah di tingkat penyidikan. Namun karena tim masih bekerja di lapangan, nanti informasi lebih lengkap terkait perkara dan tersangkanya akan disampaikan menyusul," katanya. (tribun network/ilh/coz)