Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hendropriyono Harap Tuduhan Kecurangan dari BPN Mampu DIbuktikan: Jangan Asal Tuduh

Hendropriyono mengkritik pihak yang berupaya menggiring opini bahwa penyelenggaraan Pemilu 2019 berlangsung curang.

Editor: Rhendi Umar
WARTA KOTA/ALEX SUBAN
Mantan Kepala BIN Haji Abdullah Makhmud Hendropriyono, Jenderal TNI (Purnawirawan). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono mengkritik pihak yang berupaya menggiring opini bahwa penyelenggaraan Pemilu 2019 berlangsung curang.

Hendropriyono menilai di jaman demokrasi yang serba terbuka ini, semua pihak bisa mengecek dan mengakses secara langsung hasil Pemilu.

Sehingga, pihak yang justu menuduh curang tanpa didasari bukti tak sejalan dengan semangat demokrasi.

"Kalau misalnya menghitung sendiri lalu tidak mau kasih tau, rahasia, ya ga betul itu namanya. Tidak demokratis. Kita telah memilih demokrasi," kata Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019).

"Kita berdemokrasi kita harus berubah, harus benar-benar jangan banci separuh di totaliter, separuh di demokrasi, kalau demokrasi terbuka seterusnya. Memang harus terbuka rakyat semua harus tahu," tambahnya.

Baca: KSAD Akui Ada Personelnya yang Dihukum 5 Tahun Penjara Karena Tidak Netral dalam Pemilu

Mantan Ketua Umum PKPI ini pun meminta kepada pihak yang menuduh Pemilu curang agar menunjukan bukti-buktinya.

Sebab, ia menyebut, tuduhan tak mendasar itu hanya membuat rakyat khawatir.

"Kalau tuduhan-tuduhan kecurangan, buktikan dong semuanya yang kita lihat, jangan asal tuduh-tuduh akhirnya rakyat menderita," ucap Hendropriyono.

"Rakyat tidak mengerti bagaimana pemimpinnya karena mereka menghargai pemimpinnya, memulaikan pemimpinnya, mendengarkan pemimpinya," sambungnya.

Untuk itu, Hendro meminta kepada masyarakat agar tak terprovokasi terkait hasutan dan mencoba mendelegitimasi hasil Pemilu 2019.

"Kalau tidak ada yang mengingatkan, lalu siapa yang ingatkan trus semau-maunya aja ngomong maki-maki, bahasa yang kasar, dan tidak pantas didengar oleh cucu-cucu kita. Masa dengar sepeti itu kepada presidennya, terhadap pemimpinnya, enggak boleh," kata Hendropriyono.

Baca: Demokrat: Kalau Pak Jokowi Mengajak Bergabung di Pemerintahan Kita Pertimbangkan

Soal ijtima ulama

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono mengritik hasil Ijtima Ulama III yang mendesak agar pasangan calon presiden nomor urut 01, Jokowi-Maruf Amin didiskualifikasi dari Pilpres 2019.

Hendro pun menyebut, hasil keputusan Ijtima Ulama tersebut sarat dengan kepentingan politik.

"Sepengatahuan saya, karena saya juga dilahirkan dari golongan muslim, ijtima itu berkaitan dengan syariat dan saya lihatnya ke hukum, fikih, tidak politik," kata Hendropriyono di Gedung Lemhanas, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Baca: PDI Perjuangan Genapkan Kemenangan Dengan Raih 4 Kursi di DPRD Sitaro Dapil III

Mantan Ketua Umum PKPI ini menilai tidak tepat kalau Ijtima Ulama III melahirkan keputusan politik.

Untuk itu, ia menganggap aneh jika hasilnya mendesak Bawaslu agar mendiskualifikasi pasangan calon presiden nomor urut 01.

"Tidak tepat, menurut saya tidak ada ijtima lahirkan keputusan politik. Misalnya ada, ini pelajaran baru yang aneh," jelas Hendropriyono.

TONTON JUGA:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hendropriyono Ingatkan Jangan Asal Tuduh: Kalau Ada Kecurangan, Buktikan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved