Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KPK Geledah Rumah Sri di Tamansari: Ini yang Dilakukan Keluarga

Rumah pribadi Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Manalip di perumahan elite, Tamansari Matropolitan, Kota Manado digeledah penyidik

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
istimewa
Keluarga dan tim doa mendoakan Bupati Talaud Sri Wahyumi Manalip di kediamannya perumahan Tamansari Metropolitan, Manado, Kamis (2/5/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Rumah pribadi Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Manalip di perumahan elite, Tamansari Matropolitan, Kota Manado digeledah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (2/5/2019). Tidak ada barang yang disita atau diamankan, penyidik tidak menemukan apa yang dicari.

Informasi yang diperoleh tribunmanado.co.id, lima petugas dari komisi antirasuah melakukan pengeledahan di rumah Bupati Sri yang tersandung operasi tangkap tangan (OTT) dugaan permintaan hadiah jam tangan, tas dan perhiasan berlian.

Dugaan suap terkait proyek renovasi Pasar Beo dan Lirung di Kabupaten Talaud. Dana proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2019.

Penggeledahan berlangsung Kamis kemarin pukul 12.00 hingga 13.00 Wita di rumah pribadi Sri di klaster Mahawu E1/11 Tamansari Metropolitan.
Menurut Judith Mata, saudara Bupati Sri, ada lima orang petugas KPK yang datang melakukan penggeledahan. "Mereka menggeledah pertama di kamar Ibu lantai dua kemudian di ruangan yang ada di dalam rumah," kata mantan penyanyi pop Manado ini.

Penggeledahan KPK berlangsung hampir dua jam. Diawali dengan perkenalan, penunjukan surat tugas, surat keterangan mereka sebagai penyidik KPK dan surat perintah penggeledahan. Berkas itu diperlihatkan kepada suami Bupati Sri yang juga Hakim Tinggi, Armindo Pardede dan sejumlah keluarga. "Ada beberapa rekening transfer uang dari orangtua Ibu Bupati untuk sekolah dan studi cucu-cucunya," kata dia.

Jimmy Tindi, juru bicara keluarga Bupati Sri dan Armindo menambahkan, dari hasil penggeledahan tidak ditemukan apa-apa. "Saya dan Pak Armindo menerima dan menyaksikan mereka melakukan penggeledahan. Dan tidak menemukan barang yang dicari atau tidak ada yang disita," kata Jimmy.
Lanjutnya, dalam penggeledahan, para personel KPK sebanyak lima orang tidak menggunakan rompi KPK, warna krem. Seperti lazimnya dilakukan KPK dan sering dilihat ditayangan televisi.

Stev, security di pintu masuk Tamansari Metropolitan, membenarkan kedatangan personel KPK ke rumah Bupati Sri di klaster Mahawu E1/11. "Ada (petugas) KPK datang tadi, menggunakan dua mobil. Mereka dikawal dua anggota Brimob," kata Stev.

Pantauan tribunmanado.co.id pada Kamis kemarin, di kediaman Bupati Sri, pintu utama rumah di Jalan AA Maramis, Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget itu terbuka sebagian. Berbeda dari sehari sebelumnya, pintu utamanya tidak dibuka sama sekali.

Pada bagian depan rumah kendaraan terparkir di garasi. Ada satu unit mobil Honda CRV nomor polisi DL 1105 QB, mobil Avansa hitam, tiga unit sepeda motor sport. Sedangkan di bagian seberang rumah, ada dua mobil, semuanya berwarna hitam terparkir rapih berjejer ke belakang.
Ada Toyota Fortuner bernomor polisi DL dan Daihatsu Terios. Kendaraan yang tertutup penutup mobil yang sempat terpantau pada Rabu sudah tidak ada lagi.

Menurut Jimmy Tindi, aktivitas keluarga kemarin menerima kunjungan doa dari tim doa. ''Saya juga ikut berdoa bersama-sama dengan keluarga. Ada bapak (suami Bupati) dan anak-anak," kata Jimmy kepada tribunmanado.co.id di rumah kediaman Bupati Sri, Kamis kemarin.

Melalui dukungan dan topangan doa terhadap keluarga Bupati, Jimmy mengutip pesan dari para tim doa kepada suami Bupati Bapak Armindo Pardede agar tetap kuat menghadapi ini.

Jimmy menambahkan aktivitas keluarga seperti biasanya. Kedua anak laki-laki Bupati Sri dan suami Armindo melakukan aktivitas ke kampung. Anak tertua kuliah di Fakultas Teknik dan anak bungsu kuliah di Fakultas Hukum Univesitas Sam Ratulangi. "Bapak Armindo masih ke kantor untuk absen pagi sore. Karena kondisi kesehatannya lagi sakit," tambahnya.

Selain itu, aktivitas di rumah masih seperti biasanya menerima kunjungan kerabat dan teman-teman yang bersimpati dengan peristiwa yang menimpah keluarga Bupati dan Hakim Tinggi itu.

Keluarga melalui Jimmy menepis kabar yang berseliweran di media cetak dan online bahwa keluarga mengurung diri di dalam kamar, terpukul, tertekan dengan kasus yang dialami Bupati Sri. "Semua itu tidak benar, keluarga memang belum bisa memberikan keterangan. Untuk saat ini saya yang mewakili," tandasnya.

Juru Bicara Mahkamah Agung (MA), Andi Samsan Nganro, mengungkapkan suami Sri Wahyumi Manalip merupakan seorang hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Negeri Manado. "Iya, benar ibu SMW adalah istri seorang hakim tinggi pada Pengadilan Tinggi Manado," kata Andi.

Armindo pernah menjadi Ketua Pengadilan Negeri Manado. Selanjutnya, dia diangkat menjadi hakim tinggi di Pengadilan Tinggi (PT) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). "Namun, karena Armindo dengan alasan sakit strok, dia dimutasikan ke Pengadilan Tinggi Manado tetap sebagai hakim tinggi," jelasnya. (tribun/crz)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved