Kesehatan
Ternyata Penyakit Preeklampsia Ini Yang Menjemput Ajal RA Kartini
Kartini meninggal karena penyakit preeklampsia yang dideritanya setelah melahirkan. Preeklampsia ini bisa juga disebut keracunan kehamilan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Raden Ajeng Kartini terkenal karena perjuangannya menegakkan martabat kaum perempuan. Ya, dia dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan yang sangat luar biasa.
Kisah-kisah kehidupannya sebagai pelopor kebangkitan wanita pribumi sudah tersebar luas seantero Indonesia.
Sejarahnya tentang membela hak-hak kaum perempuan begitu diagung-agungkan.
Kini sosok Kartini menjadi simbol emansipasi wanita di seluruh Indonesia.
Meski pada akhirnya mati muda, namun perjuangan dan segala kisah peninggalan Kartini tak lantas ikut pudar.
Berdasarkan catatan Wikipedia, Kartini lahir di Majong, Jepara pada 21 April 1879.
Lahir dari kalangan priyayi Jawa, Kartini menikah dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Djojodiningrat yang usianya jauh di atasnya.

Dari pernikahan tersebut Kartini memiliki seorang anak laki-laki bernama Raden Mas Soesalit Djojodiningrat.
Kartini meninggal di umurnya yang ke-25 tahun pada 17 September 1904, empat hari setelah dia melahirkan anaknya.
Kartini meninggal karena penyakit preeklampsia yang dideritanya setelah melahirkan.
Preeklampsia ini bisa juga disebut keracunan kehamilan.
Pakar kesehatan menyebutkan preeklamsia adalah komplikasi yang cukup rentan menyerang para ibu hamil.

Dilansir oleh Mayo Clinic, penyakit ini adalah kompilasi kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kerusakan pada sistem organ lain, paling sering hati dan ginjal.
Preklampsia biasanya dimulai setelah 20 minggu kehamilan pada wanita yang tekanan darahnya normal.
Tekanan darah ibu hamil dengan preeklampsia biasanya berada di atas 130/90 mmHg.
Sedangkan tekanan darah normal manusia sekitar 120/80 mmHg.
Preeklampsia bisa menyebabkan kematian pada ibu hamil, namun juga bisa menyebabkan kecacatan pada bayi.
Preklampsia kadang berkembang tanpa gejala apapun.
Tanda-tanda gejala
- Kelebihan protein di dalam urin atau masalah ginjal lainnya.
- Sakit kepala parah
- Gangguan penglihatan, mislanya pandangan kabur dan sensivitas terhadap cahaya.
- Nyeri perut di bagian atas, bawah kanan tulang rusuk.
- Mual dan muntah
- Preklampsia juga ditandai dengan kejang-kejang setelah ibu melahirkan.
Kejang-kejang ini difaktori karena tekanan darah yang tinggi.
Penyebab
- Aliran darah ke uterus tidak mencukupi
- Kerusakan pembuluh darah
- Masalah dengan sistem imun
- Gen tertentu
- Faktor Risiko
-Riwayat keluarga
-Hipertensi kronis
-Kehamilan pertama
-Pasangan baru, setiap kehamilan dengan pasangan baru meningkatkan risiko preklampsia lebih tinggi daripada kehamilan kedua atau ketiga dengan pasangan yang sama.
-Usia, risiko tinggi untuk wanita yang hamil di usia muda dan usia lebih dari 40 tahun.
-Obesitas
Sebelumnya, tak ada catatan sejarah yang menyebutkan persis penyebab meninggalnya Kartini.
Namun, kematian Kartini setelah melahirkan ini menjadi alasan dugaan ini muncul.