Hati-hati, Sering Marah Lebih Berisiko Memperpendek Umur, Ini Alasannya
Ketika itu terjadi, hormon stres, termasuk adrenalin dan kortisol, mempercepat detak jantung dan pernapasan Anda.
Lindungi hati Anda dengan mengidentifikasi dan mengatasi perasaan Anda sebelum Anda kehilangan kendali.
Bicaralah langsung kepada orang yang Anda marahi dan tangani rasa frustrasi dengan cara pemecahan masalah.
2. Stroke
Pernah merasa sangat frustrasi sehingga Anda pikir Anda akan meledak? Ada alasan untuk itu.
Kemarahan meningkatkan risiko stroke Anda.
Jika Anda cenderung hampir meledak pembuluh darah saat Anda marah, berhati-hatilah.
Satu studi menemukan ada risiko tiga kali lebih tinggi mengalami stroke dari bekuan darah ke otak atau pendarahan di dalam otak selama dua jam setelah ledakan kemarahan.
Untuk orang-orang dengan aneurisma di salah satu arteri otak, ada risiko enam kali lebih tinggi untuk memecahkan aneurisma ini setelah ledakan kemarahan.
Tapi Anda bisa belajar mengendalikan ledakan kemarahan itu.
Pertama-tama kenali apa yang menjadi pemicu Anda, dan kemudian cari tahu bagaimana mengubah respons Anda.
Alih-alih kehilangan kesabaran, banyak orang meluangkan waktu untuk secara fisik melepaskan diri dari lingkungan itu (entah pergi ke ruangan lain) atau menghitung mundur.
Yang lain mencoba bernapas dalam-dalam. Gunakan keterampilan komunikasi yang tegas.
3. Kerusakan Sistem Kekebalan Tubuh
Sakit dan lelah membuat Anda sakit dan lelah. Kemarahan sebenarnya melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda.
Jika Anda terus-menerus marah, Anda mungkin merasa lebih sering sakit.