Pastor Frangky Rengkung Dimakamkan, Uskup Rolly : Apa Yang Kita Cari
Pastor Frangky Rengkung MSC dimakamkan di pekuburan para religius dan rohaniwan Katolik di Seminari Kakaskasen Tomohon, Senin (8/4/2019).
Penulis: | Editor: Chintya Rantung
Pastor Frangky Rengkung Dimakamkan, Uskup Rolly : Apa Yang Kita Cari
Laporan Wartawan Tribun Manado David Manewus
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO- Pastor Frangky Rengkung MSC dimakamkan di pekuburan para religius dan rohaniwan Katolik di Seminari Kakaskasen Tomohon, Senin (8/4/2019). Yang menerima jenasah Pastor Hadi Untu sementara yang memimpin pemakaman Pastor Dismas Salettia.
Baca: VIDIO: Foto Mantan Suami Nikita Mirzani di Pigura yang Masih Berbungkus saat Digerebek Ruben Onsu
Jenasah Pastor Frangky sebelumnya didoakan di biara suster OCD. Para suster itu mengabadikan hidupnya untuk doa.
Sebelumnya, ada misa requiem yang dipersembahkan oleh Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC di Paroki Hati Kudus Yesus Karombasan. Ia ditemani Uskup Josef Suwatan MSC.
Dalam renungannya, Uskup Rolly sapaan akrabnya mengatakan frater Angky (saat itu belum pastor) pernah berkata kepadanya "apa yang kita cari?". Sejak lulus SMEA, Pastor Angky telah kerja keras dengan tiga jenis kerja.
"Ia ingin membahagiakan orang tua dan untuk itu keputusannya akhirnya jadi imam. Angkatannya ada sembilan imam MSC dengan dua teman diosesan yaitu Mexi dan Made juga ada beberapa diosis Amboina," katanya.
Pastor Alexander Sisko MSC yang sekarang bertugas di Jakarta, sahabat Pastor Frangky mengatakan mereka sama-sama masuk Pra Novisiat MSC tahun 2005 dan saat itu mereka ada 39 orang.
"Yang ditahbiskan sembilan dan ada satu bruder yang kaul kekal bersama. Ada 74 orang angkatan STFSP dan ada imam diosesan yaitu Pastor Maxi Manewus dan Pastor Made Joniarta juga empat orang imam diosis Amboina," katanya.
Pastor Sisko sapaan akrabnya mengatakan mereka juga dekat karena sama-sama skripsi Kitab Suci. Pastor Frangky mengambil Perjanjian Lama dengan pembimbing pastor Robertus Sumarwoto MSC dengan penguji Pastor Ventje Runtulalo dan Pastor Julius Salettia dengan judul Sinkretisme Hosea. Tulisannya bagus dan sangat teliti.
Baca: Polres Minsel Sampaikan Pesan Kamtibmas di Gereja
"Saya ambil Perjanjian Baru dengan pembimbing almarhum Pastor Made Miasa. Dengan penguji Pastor Hertanto dan Pastor Vianey," katanya.
Ia mengatakan Pastor Frangky pekerja keras. Pastor Frangky pernah pastoral di Darit Kalbar dan pernah mengunjungi keluarga Pastor Sisko di sana.
"Waktu pulang dia jatuh dari motor dan menurut Pastor Yongki wawo giginya patah. Tapi ia bilang baik-baik dan pastor Frangky menunjukkan kesunggguhannya," katanya.
Saat ditelepon pun "konfrater bagaimana?,", Pastor Angky selalu menjawab baik saja. Pada 22 Maret kedua pastor video call selama setengah jam.
"Ia mengaku sudah sulit. Ia mengaku akan mati dan ia mengaku sudah merasakan akan mati," ujarnya.
Pastor Sisko mengatakan Pastor Frangky berpesan untuk jaga kesehatan. Tanggal dua April, Pastor Sisko membelikan obat penenang karena Pastor Frangky sudah sulit tidur.
"Itu dianjurkan dokter dan sudah tidak ada di Manado. Saya beli di Jakarta dan kirim melalui ibu Alfa, ia berpesan nanti dikirim-kirim lagi tapi 5 April ia dipanggil Tuhan," katanya.
Ia bersyukur Tuhan melepaskan Pastor Angky dari penderita juga bersyukur atas kebersamaan.
"Kami pelajari kesetiaannya. Para pastor yang tidak bisa hadir turut mendoakan. Yongki di Perancis, Frist di Jepang, Cardo di Ekuador, Steven di Papua, Aris di Dobo, Agus di Sega dan Aba di tanjung tabalong, di tempat jauh.
Saya akan bernyanyi lagu kaul kekal diam di rumah Tuhan selama-lamanya dan Pastor Frangky memang diam di rumah Tuhan selama-lamanya," katanya.
Baca: Tatong Bara Minta SKPD Manfaatkan Keberadaan BPK
Pemimpin propinsi MSC Indonesia Pastor Johny Luntungan MSC mengatakan 27 Februari terakhir bertemu Pastor Frangky. Saat kembali tahbisan imam dengan Pastor Yong (23 Februari) di Merauke saya ikut acara hidup membiara suster YMY dan menjenguk," katanya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada uskup keuskupan Manado, kuria, para medis di Jakarta, Manado dan Tomohon, para donatur yang membantu secara finansial dan spiritual selama proses hemodialisasi.
"Pastor Frangky imam yang sederhana," ujarnya.