Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Jenazah Muhammad Rahim Warga Afganistan Dimakamkan di Samping Makam Sajjad

Puluhan warga antusias mengangkat keranda jenazah almarhum menuju ladang pekuburan.

Penulis: Tirza Ponto | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/JUFRY MANTAK
Jenazah Muhammad Rahim Warga Afganistan Dimakamkan di Samping Makam Sajjad 

Sajjad meninggal pada Rabu (13/02/2019) dan dimakamkan di Malendeng pada Kamis (14/02/2019).

Aksi nekatnya tersebut sempat bikin heboh masyarakat Sulawesi Utara.

Lulusan Unsrat Manado ini menghembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan derita luka bakar selama sepekan dirawat di RSUP Kandou.

Saat dirawat, Sajjad mengungkapkan aksi nekatnya tersebut karena petugas rudenim dan kepolisian memaksa masuk ke area kamarnya.

Aksi bakar diri tersebut membuat pamannya yang berada dekat ikut terbakar.

Sajjad mengungkapkan dia dan penghuni lain terus melakukan protes ke PBB terkait status mereka dalam beberapa tahun terakhir. 

Mereka unjuk rasa hingga mogok makan untuk mendapatkan status sebagai pengungsi sebelum dideportasi ke negara tujuan.

Dia merasa hidup di Rudenim seperti dalam penjara.

Atas aksi protes tersebut, dia dan keluarganya didatangi petugas dan kepolisian untuk digeledah. 

Teman-teman Sajjad dari HMI Manado mengusung keranda jenazah ke pemakaman Muslim Malendeng, Kamis (14/2/2019).
Teman-teman Sajjad dari HMI Manado mengusung keranda jenazah ke pemakaman Muslim Malendeng, Kamis (14/2/2019). (TRIBUN MANADO/ENRICO OLEY)

Kepala Rudenim Manado Arther Mawikere mengatakan status penghuni rudenim final reject atau ditolak sebagai pengungsi.

“Yang jelas status mereka final reject, dan sejak 01 Februari 2019 berada dalam pengawasan Imigrasi sesuai surat UNHCR 31 Januari 2019. Termasuk Internasional Organizations for Migrations yang telah memutus pemberian fasilitas mereka, oleh karena ulah dan perbuatan mereka yang menolak beberapa kali pihak UNHCR untuk menemui mereka. Sehingga status mereka adalah Immigratoir,” ujar Mawikere kepada tribunmanado.co.id pada Sabtu (09/02/2019)

Pihaknya meminta bantuan polisi untuk mengecek kamar para penghuni karena pagar menuju kamar sudah ditutup.

Saat itulah Sajjad yang menolak digeladah melakukan aksi bakar diri.

Sayang, aksi nekad Sajjad yang gigih memperjuangkan nasibnya dan pencari suaka lain justru menyebabkan nyawanya hilang.

Sang pahlawan pencari suaka yang bergaul akrab dengan warga Manado ini sudah dimakamkan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved