Prostitusi Waria
Prostitusi Waria di Manado, Digemari Kaum ABG hingga Terungkap Tarif dan Alasannya
Keberadaan prostitusi waria di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara ( Sulut) bukan lagi rahasia bagi masyarakat.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
"Sampai akhirnya saya pilih untuk jadi seperti ini, diajak teman," kata dia.
Namun ia enggan hidup terus demikian. Ia terpikir suatu waktu akan buka usaha salon.
"Kini saya sudah belajar salon juga," kata dia.
Waria lainnya, Puput mengaku mendapat penolakan orangtuanya.
"Mereka di luar daerah, sedang saya merantau sendirian di sini untuk menekuni jalan hidup saya," kata dia.
Puput menyatakan, ia melacur karena tekanan ekonomi.
Tak seperti umumnya teman temannya, ia tak punya ketrampilan salon.
"Yang bisa saya lakukan hanyalah jadi pembantu rumah tangga," kata dia.
Meski tak akur, namun dirinya masih sering berhubungan dengan orangtuanya lewat telepon.
Setiap bulan Desember, ia merasa nelangsa.
"Ingin saya berkumpul dengan mereka untuk rayakan natal tapi itu tak mungkin," kata dia.
Setiap ibadah minggu di salah satu gereja di Sario, Puput selalu mendoakan orang tuanya.
Desi Waria lainnya mengaku orang tuanya sudah menerima keadaannya.
Ia pun sudah berani pulang ke rumah.
"Tapi saat ke Masjid, papa bilang gulung rambutnya lantas pakai kopiah karena kamu laki laki," kata dia.
Follow juga akun instagram tribunmanado
Jangan Lupa Subscribe Channel Youtube tribunmanadoTV