Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sempat Viral di Medsos,Polri Bantah Kabar Pihaknya Mengkoordinir 'Buzzer' untuk Dukung Jokowi

Menjadi viral di media sosial (medsos) dan whatsapp (WA), Polri mengklarifikasi soal kabar pihaknya telah mengkoordinir 'buzzer'mendukung Jokowi.

Editor: Chintya Rantung
surya
Ilustrasi: Polri Bantah Kabar Pihaknya Mengkoordinir 'Buzzer' untuk Dukung Jokowi 

Sempat Viral di Whatsapp & Medsos,Polri Bantah Kabar Pihaknya Mengkoordinir 'Buzzer' untuk Dukung Jokowi

Ilustrasi: Polri Bantah Kabar Pihaknya Mengkoordinir 'Buzzer' untuk Dukung Jokowi 

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO- Menjadi viral di media sosial (medsos) dan whatsapp (WA), Polri mengklarifikasi soal kabar pihaknya telah mengkoordinir 'buzzer' untuk mendukung Joko Widodo (Jokowi) dalam ajang Pilpres 2019

Kabar hoax yang viral media sosial ini awalnya diunggah salah satu pengguna twitter yang berisi dugaan adanya buzzer penyebar hoaks yang diorganisasi oleh Mabes Polri.

Dalam sejumlah post disebutkan bahwa buzzer terdiri dari 100 orang di tiap Polres yang ada di seluruh Indonesia.

Baca: Kisah Perjuangan Duo Hartono, Jalani Bisnis sampai jadi Miliarder Terkaya di Indonesia

Baca: Indonesia Culture: Bobotoh Pukul Pelatih Persib Miljan Radovic di Piala Presiden 2019

Baca: TERBARU! Daftar Hasil FP2 MotoGP Qatar 2019 

 
Mereka disebut mendukung calon petahana, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam ajang Pilpres 2019.

Salah satu video yang disebut berisi hasil investigasi menunjukkan, adanya sebuah akun Instagram yang diduga menjadi pusat koordinasi.

Tak hanya itu, akun tersebut juga dilacak nomor IP. Hasilnya, menunjukkan lokasi berada di Mabes Polri.

Berikut tangkapan layarnya

Salah satu unggahan akun yang menyebut adanya buzzer penyebar hoaks
Salah satu unggahan akun yang menyebut adanya buzzer penyebar hoaks (Twitter)

 

Menanggapi kabar ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjend Pol Dedi Prasetyo membantah bahwa pihak kepolisian melakukan tindakan seperti yang dituduhkan.

"Hal itu tidak benar. Bahwa sumber info adalah anonymous, artinya tidak dapat diklarifikasi, dikonfirmasi, dan diverifikasi. Artinya berita-berita yang disebarkan tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/3/2019).

Dedi menegaskan, Polri merupakan pihak netral dalam setiap pelaksanaan pesta demokrasi, termasuk Pilpres 2019.

"Polri adalah institusi negara yang mengawal demokrasi dan mengamankan kontestasi Pemilu 2019 dengan prinsip netralitas yang utama. Serta menjamin proses Pemilu 2019 dapat berjalan dengan aman, sejuk dan damai," ujar dia.

Terkait pihak yang merasa dirugikan atas informasi yang beredar ini, Dedi menyarankan agar pihak tersebut melaporkan ke pihak berwajib,

"Apabila ada pihak-pihak yang dirugikan terkait hal tersebut dapat dilaporkan dan akan ditindaklanjuti," kata dia.

Sementara itu, Polri telah melakukan penyelidikan kepada akun yang menyebarkan informasi ini.

"Saat ini Direktorat Siber Bareskrim sedang melakukan pendalaman dan analisa digital terkait isu tersebut," ujarnya

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved