Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Herlina Menanti Evakuasi Anaknya, 4 Hari Sebelum Kejadian Memimpikan Anaknya Memanggil

Ratusan keluarga berbaur dengan masyarakat, tampak selalu memadati halaman parkir Depan Posko Post Mortem DVI Bid Dokkes Polda Sulut

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / handhika dawangi
Herlina Asiking (37) Warga Mopusi memanti evakuasi jenazah anaknya 

Kisah Herlina Menanti Evakuasi Anaknya, 4 Hari Sebelum Kejadian Memimpikan Anaknya Memanggil

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ratusan keluarga berbaur dengan masyarakat, tampak selalu memadati halaman parkir Depan Posko Post Mortem DVI Bid Dokkes Polda Sulut di Gedung Baru Pemulasaran Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu.

Tampak wajah-wajah sedih bercampur penasaran, dan selalu menengok ke arah ruang jenazah.

Sesekali mengikuti arah ambulans bergerak tiba dan keluar dari area tersebut.

Beberapa warga tampak selalu berlalu ketika rasa penasaran terbayarkan dengan informasi yang didapati.

Berbeda dengan Herlina Asiking (37) Warga Mopusi. Meski sudah mendapat informasi bahwa dari sejumlah kantong jenazah yang dibawa tim evakuasi ada keluarganya.

Baca: Cerita Bupati Yasti Dapat Pesan Penambang, di Dalam Lubang Tambang Banyak Mayat

Baca: Bupati Yasti Terus Pantau Evakuasi di Tambang Bakan

Tetap saja dia harus menunggu sampai jenazah anaknya bisa dibawa pulang.

"Anak saya namanya Herlan Okong. Berusia 21 tahun. Dia
baru lima kali ke atas (lokasi tambang Bakan)," ujar Herlina kepada Tribun Manado, Selasa (05/03/2019).

Herlina mengatakan, ada firasat kuat yang dia alami sebelum kejadian longsor terjadi.

BREAKING NEWS: 1 Lagi Korban Longsor Tambang Bakan Berhasil Dievakuasi
BREAKING NEWS: 1 Lagi Korban Longsor Tambang Bakan Berhasil Dievakuasi (TRIBUN MANADO/MAICKEL KARUNDENG)

"Ada firasat empat hari sebelum kejadian. Saat itu pada malam hari saya merasa sangat takut. Saya rasa ada hal menakutkan yang akan terjadi. Ada suara-suara aneh terdengar. Ada juga suara yang memanggil nama saya. Itu anak saya yang selalu memanggil nama saya. Padahal anak saya ada di rumah," ujar Herlina.

Keesokan harinya, Herlina menghiraukan kejadian semalam. Dia menganggap itu hanyalah bunga mimpi yang tak nyata akan terjadi. "Aktivitas seperti biasa saya lakukan," ujar dia.

Hingga akhirnya empat hari kemudian kejadian longsor tambang Bakan terjadi. Kaget, panik, dan takut. Itu yang dirasakan Herlina.

"Saat mendengar ada informasi longsor. Saya langsung teringat akan anak saya yang siangnya naik ke atas. Saya mengatakan astaga. Saya pun langsung ke atas ke lokasi longsor," ujar dia.

Sejak waktu kejadian hingga hari ini, Herlina tidak tenang dan tidak bisa tidur.

Hingga Pukul 12.40 Wita Sudah Enam Jenazah yang Dievakuasi di Tambang Bakan, Berikut Daftarnya!
Hingga Pukul 12.40 Wita Sudah Enam Jenazah yang Dievakuasi di Tambang Bakan, Berikut Daftarnya! (ISTIMEWA)

"Saya kurang tidur, makan pun saya lupa. Hari ini saya belum makan. Mendengar informasi anak saya sudah ada, saya langsung ke sini (rumah makan) meski belum makan," ujar Herlina.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved