20 Orang Hilang di Tambang Bakan: Ini yang Disiapkan Bupati Yasti
Satu per satu keluarga korban longsor area pertambangan emas tanpa izin (PETI) Goa Busa, Desa Bakan, Kecamatan Lolayan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
"Kendalanya memang lokasi tersebut sangat curam, sehingga alat berat ketika membuka akses harus bekerja dengan penuh kehati-hatian," jelasnya.

Evakuasi Korban Tengah Malam
Sejak dua hari terakhir, Sabtu dan Minggu (2-3/3/2019), tim evakuasi masih fokus membuat lubang masuk ke Goa Busa.
"Saat ini Tim Search and Rescue (SAR) gabungan dibantu tim cabang masih membuat (membuka) lubang di area pencarian agar lebih besar sehingga mempermudah evakuasi korban," ujar Humas Basarnas Manado Ferry Ariyanto.
Ferry mengatakan, hingga saat ini kedalaman lubang yang digali sudah mencapai 12 meter. "Dari atas itu saat ini yang digali sudah 12 meter. Dan informasinya masih akan digali 3 meter sampai 4 meter. Dan itu akan dilakukan 24 jam nonstop," ujar Ferry.
Lanjut Ferry, Tim SAR tak bisa memperkirakan kapan evakuasi akan dilaksananakan karena ini adalah kondisi alam. "Kemiringannya mencapai 75 derajat. Jadi itu harus ekstra hati-hati," ujar dia.
Ferry mengatakan, tim juga menghadapi kendala lain dalam melaksanakan penggalian. "Kendala lain yaitu lokasinya bebatuan. Gigi alat berat (bucket) tadi patah namun sudah ada penggantinya," ujar dia.
Kata dia, mengenai akses masuk yang terbatas bagi masyarakat atau keluarga korban, karena alasan kepentingan evakuasi. "Sudah rapat bersama perusahaan dan Basarnas. Bahwa keluarga korban diberikan kesempatan satu kali untuk melihat bahwa sudah ada lubang di sana dan akan segera dilakukan evakuasi. Ini sudah memasuki hari keenam, namanya manusia yang sudah meninggal pasti sudah membusuk. Selanjutnya akan kita serahkan ke Tim DVI untuk identifikasi," ujar Ferry.
Ia mengatakan, tim tidak mengizinkan keluarga untuk melakukan evakuasi karena areanya sempit. "Dipastikan hari ini tidak ada evakuasi. Namun mari kita berdoa agar nanti secepatnya paling lambat jam 12 malam (24.00) nanti akan dilakukan evakuasi," ujar dia.

Tambah Semangat
Bencana longsor area PETI Goa Busa, Bakan telah menyita keprihatinkan publik. Sedih dan empati terasa saat menerima laporan orang yang hilang diduga ada dalam lubang tambang. Begitu yang dirasakan Kurniawaty Mamonto saat melaksanakan tugas di Pos Pengaduan Polres Kotamobagu di Bakan.
"Ada rasa empati, sedih melihat keadaan dan raut wajah dari keluarga korban," ujar gadis kelahiran Kotamobagu, 4 September 1994 ini kepada tribunmanado.co.id, Minggu (3/3/2019) pagi.
Kata Kurniawaty, melihat warga bersedih, menambah semangat baginya untuk tetap mendata. "Saya lebih giat lagi membantu bagian pendataan data orang hilang," ujar warga Bongkudai ini.
Tenaga medis ini menyampaikan rasa berduka bagi korban longsor tambang Bakan. "Yang saya harapkan semoga keluarga lebih sabar dan ikhlas. Karena kehidupan tidak ada yang abadi. Bagi keluarga yang ditinggalkan agar lebih semangat ke depan menjalani hidup," ujar dia. (dik/kel)