Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

20 Orang Hilang di Tambang Bakan: Ini yang Disiapkan Bupati Yasti

Satu per satu keluarga korban longsor area pertambangan emas tanpa izin (PETI) Goa Busa, Desa Bakan, Kecamatan Lolayan

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
ISTIMEWA
Pemkab Bolmong Siapkan Lahan Makam Massal Korban Longsor Tambang Bakan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU – Satu per satu keluarga korban longsor area pertambangan emas tanpa izin (PETI) Goa Busa, Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow melapor anggota keluarga hilang. Sampai Minggu (3/3/2019), sudah 20 orang diduga dilaporkan hilang di area PETI Bakan.

Pos Pengaduan Polres Kota Kotamobagu hingga Minggu pukul 11.00 Wita, mendata ada 20 orang yang dilaporkan hilang. Bertambah 6 orang dibandingkan hari pertama dan kedua atau keesokkan yang hanya dilaporkan 14 orang hilang. Pada hari ketiga tidak ada yang melapor.

Kemudian hari keempat ada satu orang yang dilaporkan hilang. "Dan kemudian hari kelima ada lima orang yang dilaporkan hilang," ujar Kasubag Humas Polres Kotamobagu AKP Rusdin Zima kepada Tribun Manado.

Adapun data terakhir yang dilaporkan hilang pada hari keempat dan kelima, Irwanto Bansawang (43) Desa Bilalang, Andi Yoyang (34) Desa Bilalang Tiga, Kodri Simbala (39) Desa Bilalang Tiga, Rudin Minang (33) Desa Kobo Kecil, Novri Sumaila Keluarga Bintauna, Mohammad Reza Sipasi Desa Pontodon Timur. Posko pengaduan dibuka setiap hari sejak pukul 07.00 hingga 19.00.

Tim evakuasi masih terus bekerja untuk mencari korban longsor dari dalam lubang tambang, Minggu pagi. Alat berat, ekskavator, dioperasikan untuk membuka lubang dan membuat jalan masuk.

"Perkembangan saat ini masih penggalian lubang, tapi saat ini mesin dihentikan sementara dikarenakan ada reruntuhan batu," ujar Humas Basarnas Manado, Ferry Ariyanto.

Ekskavator telah membuat lubang. Tim evakuasi pun sudah melakukan persiapan untuk masuk lubang. Diawali dengan doa bersama untuk kelancaran proses evakuasi.
Tim dari Basarnas, TNI, Polri, J Resources Bolaang Mongondow (JRBM), Sangadi Bakan dan warga sedang bersiap untuk mencari para korban di dalam gua.

Di posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bolmong, puluhan ambulans telah siap lengkap dengan para tenaga medis dan dokter. Rencananya para jenazah ketika dievakuasi langsung dikirim ke RS Pobundayan Kotamobagu untuk dilakukan pemeriksaan dan mengenali para korban berdasarkan ciri-ciri yang sudah diterima Tim DVI Bid Dokkes Polda Sulut.

Persiapan dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu bersama Tim Pos Mortem DVI Bid Dokkes Polda Sulut. "Kami diminta agar tetap standby," ujar Gunawan Ijom, Humas RSUD Kotamobagu, Minggu kemarin.

RSUD Kotamobagu telah menyediakan tenda besar di depan kamar jenazah. "Tenda besar ukuran 12 meter kali 6 meter sudah terpasang. Telah siap juga dokter forensik dan 12 dokter dari RSUD Kotamobagu," ujar Gunawan.

Kepala Dinas Kesehatan Kotamobagu Devie Ch Lala mengatakan, setiap saat timnya siap membantu proses evakuasi.

"Hari ini ada 7 orang tenaga medis Dinkes Kotamobagu di atas, di lokasi longsor tambang. Mereka standby membantu proses evakuasi," ujar kadis.

Lanjut Kadis, personelnya tersebut bertugas secara bergantian. "Ada sistem sift. Tugas tim medis kami diatas yakni tindakan medis seperti melihat dan memastikan tubuh korban diangkut dengan baik. Sift pertama dari pukul 10.00 sampai 22.00 malam," ujar Kadis.

Lanjut Kadis, tim medis Pemkot juga bekerja sama dengan yang lain. Kata Kadis, ada juga enam orang yang siaga di pos kesehatan dekat pos penjagaan. 

Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Mar Budi Purnama bersama Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menjawab pertanyaan dalam jumpa pers di pos kesehatan area tambang Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Bolmong, Minggu (3/3/2019) sore.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI Mar Budi Purnama bersama Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow menjawab pertanyaan dalam jumpa pers di pos kesehatan area tambang Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Bolmong, Minggu (3/3/2019) sore. (Tribun Manado)

Yasti Siapkan Lahan Kuburan

Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow terus memantau proses evakuasi terhadap para korban longsor di Goa Super Busa, Bakan, Minggu (3/3/2019).

Bupati Yasti bersama Dandim 1303 Bolmong Letkol Inf Sigit Dwi Cahyono, Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan, Wakil Ketua DPRD Bolmong Abdul Kadir Mangkat melihat dari dekat lokasi kejadian yang telah dibongkar alat berat.

Selain itu, Basarnas juga memberikan izin bagi beberapa perwakilan keluarga para korban yang melapor di posko untuk melihat lokasi tambang.

Yasti turut berduka atas kejadian tersebut dan terus memberikan pelayanan bagi para keluarga korban termasuk biaya rumah sakit serta menyiapkan ambulans bagi para korban longsor.

“Kami mengajak masyarakat Bolmong dan para keluarga agar mendoakan para tim gabungan yang terus menerus bekerja untuk segera melakukan evakuasi terhadap para korban,” katanya.

Bupati menambahkan, Pemkab Bolmong telah menyampaikan dan sosialisasikan kepada masyarakat bahwa sangat berbahaya ketika melakukan aktivitas pertambangan di lokasi yang tidak dibekali pengetahuan pertambangan serta keamanan.

"Pemkab telah meminta masyarakat untuk bisa mengajukan kepada gubernur agar di Bolmong bisa ada pertambangan rakyat. Pemkab Bolmong akan membantu penuh permohonan masyarakat untuk diteruskan ke provinsi," jelasnya.

Selama ini, Bolmong baru satu orang yang mengajukan permohonan pertambangan rakyat dan telah Pemkab teruskan ke gubernur, namun lokasinya berada di lokasi kontrak karya di PT JRBM, sehingga tidak bisa dikeluarkan izin karena tumpang tindih.

Dandim Bolmong Letkol Inf Sigit Dwi Cahyono terus mendukung dan membantu tim dengan para anggota Kodim yang saat kejadian selalu bersama-sama dengan tim serta masyarakat sampai sekarang.

"Kami juga turut berduka cita atas kejadian ambruknya tambang tersebut dan mendoakan para korban yang selamat bisa pulih dan bagi para korban yang belum ditemukan agar bisa secepatnya ditemukan," tutupnya.

Pemkab Bolmong mempersiapkan lahan untuk pemakaman massal korban. Lahan yang akan digunakan itu tepatnya berada di samping bekas lapangan terbang di Desa Mopait, Kecamatan Lolayan. "Lahannya sudah dipersiapkan untuk pemakaman massal apabila
saat evakuasi dilakukan tidak ada atau keluarga lagi yang mengenali," ujar Kabag TUP Pemkab Bolmong Parman Ginano.

Itu adalah langkah alternatif yang telah disiapkan Pemkab. Jadi korban yang akan dimakamkan itu, yakni korban yang tidak dikenali oleh pihak keluarga.

Antisiapasi pemerintah daerah, karena mengingat kondisi korban yang sudah berhari-hari tertimbun longsor dan diperkirakan sudah mulai membusuk.

Terpantau juga Asisten I Bung Derek Panambunan bersama beberapa kepala satuan perangkat daerah melihat langsung lokasi yang rencananya dijadikan kuburan massal para korban longsor.

Fery Arianto dari Basarnas menyampaikan tim gabungan terus bekerja selama 24 jam untuk melakukan evakuasi.

"Kendalanya memang lokasi tersebut sangat curam, sehingga alat berat ketika membuka akses harus bekerja dengan penuh kehati-hatian," jelasnya. 

Hari Ini Belum Ada Evakuasi Korban Longsor Tambang Bakan
Hari Ini Belum Ada Evakuasi Korban Longsor Tambang Bakan (ISTIMEWA)

Evakuasi Korban Tengah Malam

Sejak dua hari terakhir, Sabtu dan Minggu (2-3/3/2019), tim evakuasi masih fokus membuat lubang masuk ke Goa Busa.

"Saat ini Tim Search and Rescue (SAR) gabungan dibantu tim cabang masih membuat (membuka) lubang di area pencarian agar lebih besar sehingga mempermudah evakuasi korban," ujar Humas Basarnas Manado Ferry Ariyanto.

Ferry mengatakan, hingga saat ini kedalaman lubang yang digali sudah mencapai 12 meter. "Dari atas itu saat ini yang digali sudah 12 meter. Dan informasinya masih akan digali 3 meter sampai 4 meter. Dan itu akan dilakukan 24 jam nonstop," ujar Ferry.

Lanjut Ferry, Tim SAR tak bisa memperkirakan kapan evakuasi akan dilaksananakan karena ini adalah kondisi alam. "Kemiringannya mencapai 75 derajat. Jadi itu harus ekstra hati-hati," ujar dia.

Ferry mengatakan, tim juga menghadapi kendala lain dalam melaksanakan penggalian. "Kendala lain yaitu lokasinya bebatuan. Gigi alat berat (bucket) tadi patah namun sudah ada penggantinya," ujar dia.

Kata dia, mengenai akses masuk yang terbatas bagi masyarakat atau keluarga korban, karena alasan kepentingan evakuasi. "Sudah rapat bersama perusahaan dan Basarnas. Bahwa keluarga korban diberikan kesempatan satu kali untuk melihat bahwa sudah ada lubang di sana dan akan segera dilakukan evakuasi. Ini sudah memasuki hari keenam, namanya manusia yang sudah meninggal pasti sudah membusuk. Selanjutnya akan kita serahkan ke Tim DVI untuk identifikasi," ujar Ferry.

Ia mengatakan, tim tidak mengizinkan keluarga untuk melakukan evakuasi karena areanya sempit. "Dipastikan hari ini tidak ada evakuasi. Namun mari kita berdoa agar nanti secepatnya paling lambat jam 12 malam (24.00) nanti akan dilakukan evakuasi," ujar dia. 

Kurniawaty Mamonto STr Keb
Kurniawaty Mamonto STr Keb (TRIBUNMANADO/HANDIKA DAWANGI)

Tambah Semangat

Bencana longsor area PETI Goa Busa, Bakan telah menyita keprihatinkan publik. Sedih dan empati terasa saat menerima laporan orang yang hilang diduga ada dalam lubang tambang. Begitu yang dirasakan Kurniawaty Mamonto saat melaksanakan tugas di Pos Pengaduan Polres Kotamobagu di Bakan.

"Ada rasa empati, sedih melihat keadaan dan raut wajah dari keluarga korban," ujar gadis kelahiran Kotamobagu, 4 September 1994 ini kepada tribunmanado.co.id, Minggu (3/3/2019) pagi.

Kata Kurniawaty, melihat warga bersedih, menambah semangat baginya untuk tetap mendata. "Saya lebih giat lagi membantu bagian pendataan data orang hilang," ujar warga Bongkudai ini.

Tenaga medis ini menyampaikan rasa berduka bagi korban longsor tambang Bakan. "Yang saya harapkan semoga keluarga lebih sabar dan ikhlas. Karena kehidupan tidak ada yang abadi. Bagi keluarga yang ditinggalkan agar lebih semangat ke depan menjalani hidup," ujar dia. (dik/kel)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved