Longsor Tambang Bakan
Satu Mayat Korban Longsor Tambang Emas Bakan Berhasil Diidentifikasi Keluarganya
Satu per satu perwakilan keluarga diizinkan masuk jika ada ciri-ciri yang dilihat sesuai dengan mayat.
Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Alexander Pattyranie
Satu Mayat Korban Longsor Tambang Emas Bakan Berhasil Diidentifikasi Keluarganya
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Rabu (27/02/2019) keluarga korban longsor tambang emas Bakan terus menunggu.
Ada yang di Lokasi Tambang Emas Rakyat Desa Bakan (Super Busa) Kecamatan Lolayan ada juga yang di Depan Ruang Mayat RSUD Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Tak sembarangan, Tim DVI Bid Dokkes Polda Sulut yang mengambil alih proses identifikasi membatasi akses masuk.
Jendela kaca pun ditutupi kertas putih.
Satu per satu perwakilan keluarga diizinkan masuk jika ada ciri-ciri yang dilihat sesuai dengan mayat.
Ba'dia Mamonto (41) warga Asal Mataindo kemudian masuk dan melihat dua mayat tersebut.
Satu di antara mayat diyakini adalah keponakannya.
"Dia namanya Julfikran Makainda (16) Warga Mataindo. Saya sudah lihat dengan jelas ada garis bekas sayatan pisau di dada dan bekas luka di tangan sebelah kanan," ujar dia kepada TribunManado.co.id.
Ba'dia mengatakan dia yakin itu adalah keponakannya.
"Saya yakin itu keponakan saya. Tinggal menunggu orangtuanya dari Bitung. Selanjutnya rencananya akan dimakamkan di Nuangan Boltim," ujar dia.
Para korban merupakan warga masyarakat sedang berada di dalam lubang untuk mengambil material olahan emas.
Cara mengambil material olahan emas yakni digali dengan menggunakan linggis (cara manual).
Sehingga menyebabkan dinding lubang ambruk dan menimpa warga yang saat itu sedang berada di dalam lubang tersebut.
Lokasi tersebut sejak tahun 2018 dijadikan warga sekitar untuk mengambil material olahan emas secara ilegal.
