Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

UPDATE TERBARU Penemuan Mayat Fidyawati Bonde di Bolsel, Polisi Amankan Satu Orang, Takut Diamuk

Polsek Pinolosian menjemput seorang warga Desa Kombot terkait kasus penemuan mayat Fidya Bonde (13) awal Februari 2019 lalu.

Penulis: Nielton Durado | Editor:
TRIBUNMANADO/FELIX TENDEKEN
Foto warga menonton proses evakuasi jenasah Fidyawati Bonde yang diduga dibunuh dan diperkosa di Desa Kombot 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Polsek Pinolosian menjemput seorang warga Desa Kombot terkait kasus penemuan mayat Fidya Bonde (13) awal Februari 2019 lalu.

Namun polisi menegaskan yang bersangkutan bukanlah pelaku pembunuhan. "Kami jemput karena takut diamuk warga," ujar Kapolsek Pinolosian Iptu Herdi Manampiring, Selasa (26/2/2019).

Ia menambahkan orang tersebut diamankan karena warga menggunakan dukun dan hasil penerawangan dukun tersebut disebutkanlah nama orang ini.

"Beruntung ada laporan dari intel warga ingin main hakim sendiri dan kami langsung jemput orang ini," tegas dia.

Baca: Penemuan Mayat Fidyawati Bonde di Bolsel Masuk Hari ke-20, Polisi Terus Selidiki

Orang ini lalu diamankan selama 12 jam di Polsek Pinolosian dan diperiksa.

"Kami lalu interogasi orangnya, tapi belum menemukan kaitan kalau dia adalah pelakunya," ucap Herdi.

Saat ini, orang tersebut sudah dipulangkan kembali. "Nanti kalau diperlukan keterangan lagi. Maka akan dipanggil," ucapnya.

Sebelumnya diketahui, Warga Desa Kombot, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dihebohkan dengan penemuan mayat gadis bernama Fidya Bonde yang berusia 13 tahun dalam kondisi tanpa busana di Perkebunan Cengkih pada Selasa (5/2/2019).

Baca: Terkait Penemuan Mayat di Bolsel, Polisi Ungkap Keterangan Saksi Sudah Mengerucut

Jasad tersebut ditemukan pertama kali oleh Saad Paputungan. Dia mengatakan, peristiwa penemuan mayat tersebut berawal pada saat dirinya berangkat ke kebunnya yang tidak jauh dari desa.

"Setelah sampai ke kebun saya melihat gubuk di kebun sudah berantakan dan menemukan celana dalam milik perempuan," ungkap Saad Paputungan

Merasa ada yang janggal, dia kembali ke kampung dan melaporkan hal tersebut kepada sejumlah warga.

"Kemudian bersama dua orang warga bernama Helmi Laimo (45) dan Ismail Paputungan (40) kembali ke gubuk," ungkapnya.

Setelah sampai di gubuk, Helmi Laimo dan Ismail Paputungan menelusuri jejak di antara semak yang rubuh seperti bekas orang yang menarik tumpukan daun kelapa mengarah ke jurang.

"Akhirnya kami melihat mayat anak perempuan terlentang dan dalam kondisi telanjang bulat," jelasnya.

Saad Paputungan bersama dua rekannya tersebut mendekati jasad tersebut untuk mengetahui identitasnya.

Mereka kaget karena jasad tersebut mereka kenal. Korban sudah 2 hari tak kembali ke rumah.

"Kaget kami, kemudian melaporkannya kepada aparat setempat lalu dievakuasi," jelasnya.

Menurut keluarga, korban meninggalkan rumah di Dusun V Desa Kombot pada Minggu (3/2/2019) sekitar pukul 21.00 Wita.

Korban sempat terlihat pada pukul 21.30 Wita di Dusun I Desa Kombot. Namun, hingga laru malam korban belum pulang ke rumah.

Keluarga korban terus mencarinya hingga Senin malam.

"Bersama anggota Polsek setempat mayat korban kita angkat ke pinggir jalan kemudian berkoordinasi dengan pihak Puskesmas lalu diangkut menggunakan mobil ambulans untuk dilakukan pemeriksaan secara medis," jelas Praka Irya Babinsa setempat yang melakukan proses evakuasi.

Praka Irya mengungkapkan barang bukti berupa celana dalam dan baju milik korban yang memiliki keterbelakangan mental telah diamankan oleh Polsek Pinolosian.

Hasil pemeriksaan sementara oleh Joice NC Runtuwu di Puskesmas Pinolosian menemukan luka memar pada mata kanan, mulut dan hidung mengeluarkan belatung.

Seluruh badan mengalami luka gores dan lebam, kemaluan mengeluarkan darah dan belatung, dan terakhir kepala bagian belakang terdapat luka bekas hantaman benda tumpul.

Sehingga hasil pemeriksaan baik dokter dan aparat kepolisian menyimpulkan bahwa korban meninggal akibat tindak kekerasan dan pemerkosaan dan mulai melakukan penyelidikan siapa pelaku pembunuhan tersebut. (nie)

Berita Populer: Gadis Asal Halmahera Barat, Sempat Jualan Roti dan kerja di Toko Sebelum Kuliah di Unsrat

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved