Suami Tega Bunuh Istri karena Tak Dikasih Kode HP, Ini Tanggapan Wakil Ketua Sinode GMIM
GMIM prihatin atas kejadian yang terjadi di Kelurahan Tanjung Jaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu
Penulis: | Editor: David_Kusuma
"Susah ngomongnya om, pas saya ajak ngobrol baik-baik dia tinggalin saya ke kamar," terang Romi.
"Padahal maksud saya mau tanya kan, terus masalah seperti itu kami tidak ada masalah lain," katanya.
Romi mengaku istrinya itu enggan memberikan kesempatan pada Romi untuk memberikan penjelasan sedikitpun.
"Di setiap saya ngajak ngobrol dia masuk ke kamar, enggak pernah apa jelaskan enggak ada apa-apa itu kata dia," tutur Romi.
"Atau tunggu saya dulu biar saya ngomel sedikit, enggak dia langsung tinggalin, kadang dia yang marah itulah puncaknya tadi om," kata Romi menjelaskan.
Secara terang-terangan, Romi mengakui bahwa telah membunuh istrinya.
"Saya potong tadi," kata Romi.
Dalam penjelasan Romi, korban rupanya masih sadar saat kejadian, korban bahkan sempat meminta Romi menyelamatkan bayi yang tengah dikandungnya.
"Terus dia kode anak katanya, saya ambil anaknya (dari dalam perut)," jelas Romi.
Setelah membunuh sang istri, Romi kemudian meminta pertolongan pada sang kakak.
Pada kakaknya itu, Romi juga mengakui perbuatannya dengan jujur.
Seusai melihat kondisi anak dan istrinya, Romi juga sempat lari jalan kaki namun akhirnya kembali lagi ke rumah.
"Aku kasihan anakku pula aku lari, aku lari jalan kaki, sudah lari aku balik lagi," katanya.
Dalam keterangannya, ia mengaku bahwa menghabisi nyawa istrinya, Erni, menggunakan parang.
"Pakai parang," pungkasnya dalam video tersebut.
