Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prosesi Cap Go Meh di Manado, “Awas Ada Kabasaran, Dorang Bairis!”

Masyarakat yang datang dari berbagi pelosok wilayah di Sulawesi Utara berjubel menyaksikan ritual tradisi umat Tri Dharma tersebut.

Tribun Manado
Iring-iringan prosesi Cap Go Meh berjalan di depan panggung utama, Selasa (19/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Manado Christian Wayongkere

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Lautan manusia berkerumun di rute yang dilalui prosesi Goan Siau atau Cap Go Meh di kawasan pecinan Manado, Selasa (19/2/2019).

Mereka berkumpul di sepanjang Jalan DI Panjaitan, Jalan Sisingamangaraja, berputar hingga Kelurahan Istiqlal, Jalan Karel Sasuit Tubun, hingga belakang Klenteng Ban Hing Kiong ke arah Jalan Dr Sutomo.

Masyarakat yang datang dari berbagi pelosok wilayah di Sulawesi Utara berjubel menyaksikan ritual tradisi umat Tri Dharma tersebut.

Kepadatan manusia juga terlihat di Jalan Walanda Maramis dan Jalan Siswomiharjo samping President.

Meski cuaca hujan masyarakat rela berdiri untuk menyaksikan atraksi para Tang Sin di atas kio.

Baca: 2 Turis Swiss Terpesona Cap Go Meh di Manado

Baca: Olly: Cap Go Meh Manado Bergema Hingga ke Jakarta, Turis Swiss Kagum

"Awas ada Kabasaran, dorang bairis," kata warga yang melihat iring-iringan pertama yaitu Tarian Kabasaran.

Di panggung utama yang terletak di Jalan DI Panjaitan, duduk Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Kapolda Irjen Sigid Tri Hardjanto bersama istri Ny Nunuk Tri Hardjanto, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Wali Kota Manado GS Vicky Lumentut, tokoh warga Tionghoa Hengky Wijaya, Kapolresta Manado Kombes Benny Bawensel, dan undangan lainnya.

Di depan panggung ditampilkan iringan musik bambu.

Tari Kabasaran dan musik bambu selalu menghiasi prosesi Cap Go Meh di Manado yang memadukan unsur budaya di Sulut. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved