Sajjad, Warga Afghanistan yang Bakar Diri Adalah Kader HMI Manado, Dia Terkenal Pemberani
Kepada dirinya, Almarhum Sajjad sempat mengungkapkan keinginannya menjadi warga negara Indonesia dan tinggal di Manado.
Penulis: | Editor: maximus conterius
"Kamu tidak usah pikirkan, kami semua mau bicara sama Kemenkumham, mudah-mudahan besok sudah ada jawabannya," ujar Adry menirukan perkataannya yang lalu.
Rabu (13/2/2019), ia bersama pengurus HMI Manado bertemu pejabat Kemenkumham membahas permasalahan yang dialami Sajjad dan keluarganya.
Sementara rapat tersebut berlangsung, sekitar pukul 14.32, Andry mendapatkan kabar sahabatnya sekarat dan pada pukul 15.36 dinyatakan meninggal dunia.
Baca: Ini yang Dilakukan Sajjad Warga Afghanistan di Manado Sebelum Maut Menjemputnya
Baca: 2 Warga Afganistan di Rudenim Manado Lakukan Bakar Diri, Sajjad: Kami Bukan Pembuat Kriminal
Kabar baik yang Andry peroleh, Kemenkumham menjamin keluarga Sajjad, yakni Ali dan adik-adiknya agar bisa kembali kuliah dan bersekolah tapi dengan pengawasan khusus.
Adapun status keluarga mereka akan diputuskan di Jakarta.
Sebelum dimakamkan di pemakaman Muslim Malendeng, Manado, jenazah Sajjad dibawa ke Masjid Unsrat Manado.
Dari situ jenazah dibawa ke Masjid Ar Taqwa Malendeng lalu disalatkan di Masjid SIS Aldjufrie Malendeng.
BERITA POPULER:
Baca: Olly Curhat soal Bank SulutGo-BNI: Dari Etika Bisnis hingga Politik
Baca: Penemuan Mayat Wanita di Kompleks Rudis Wali Kota Manado Ternyata Istri Mantan Bupati Bolmong
Baca: Soal Puisi Doa yang Ditukar, Mahfud Anjurkan Fadli Zon Dilapor ke Mahkamah Kehormatan Dewan
Pemakaman Sajjad juga tak lepas dari kawalan sejumlah petugas dari Rudenim Manado dan polisi.
Sajjad membakar dirinya sebagai tindakan protes atas keputusan UNHCR, komisi PBB untuk pengungsi, yang menolak permohonannya agar dia dan keluarganya menjadi pengungsi.
Karena penolakan itu, otomatis statusnya menjadi imigran gelap. (*)
TONTON JUGA: