Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Aktivitas Karangetang Berkurang, Namun Warga Tetap Harus Waspada

Meski sudah ‘mereda’, dengan status tersebut masyarakat dan pengunjung/wisatawan tetap dilarang mendekati atau melakukan pendakian di zona bahaya.

Penulis: Alpen_Martinus | Editor: maximus conterius
Tribun Manado
Gunung Karangetang tertutup awan tipis pada puncaknya, Selasa (12/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Manado Alpen Martinus

TRIBUNMANADO.CO.ID, SIAU - Aktivitas Gunung Karangetang terus berkurang.

Hingga Selasa (12/2) pukul 18.00 Wita, Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Karangetang melapor bahwa gunung setinggi 1.784 MDPL tersebut tidak teramati lantaran tertutup kabut.

Dari catatan meteorologi, cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup sedang hingga kencang ke arah selatan dan barat daya. Suhu udara 30-31 derajat Celcius, kelembaban udara 0-0 persen dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Dari segi kegempaan, embusan hanya terjadi sekali saja dengan amplitudo 10 mm, berdurasi 36 detik. Tektonik jauh terjadi sekali, amplitudo 50 mm, S-P: 27 detik, berdurasi 216 detik.

Tremor menerus juga terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm).

"Kalau status gunung tetap siaga atau Level III, sebab untuk turun atau naiknya status tidak bisa ditentukan dari aktivitas sehari atau dua hari saja, tapi dalam jangka waktu lama," jelas Yudia Tatipang, Kepala PPGA Karangetang.

Baca: Total Kerugian Akibat Lava Karangetang Belum Terestimasi, Sementara Baru Rp 34 Miliar

Baca: Pendeta GMIST Berdoa di Dekat Aliran Lava Karangetang

Baca: Bupati Sangihe Jabes Gaghana Beri Bantuan Untuk Pengungsi Gunung Karangetang

Meski sudah ‘mereda’, dengan status tersebut masyarakat dan pengunjung/wisatawan tetap dilarang untuk mendekati atau melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat-Baratlaut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.

Juga yang berada di area Baratlaut-Utara dari Kawah Dua, di antaranya Kampung Niambangeng, Beba dan Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran G. Karangetang yaitu di luar zona bahaya.

Masyarakat di sekitar gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved