Aji Febrianto sang Pelukis Difabel, Menarik Aura Seseorang ke Dalam Lukisannya
Aji Febrianto, remaja difabel menjadi bukti keyakinan tiap orang Tuhan menciptakan segalanya sempurna.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor:
"Kita seperti dibawa ke dunia alam bawah sadar. Hati teduh, tenang rasanya," ujar Augina, pengagum karya Aji.
Karya bertema objek nyata pun ada banyak indah. Kita bisa menikmati karya-karya seperti Adam Hawa, Adam Hawa, Dewi Welas Asih, Bertelur, Borobudur, Menara Eiffel, Rumah Tongkonan, Cendrawasih.
Ada yang menarik perhatian. Aji sepertinya suka dengan ayam. Hewan ini kerap menginspirasinya melukis. Sebelum lukisan yang diselesaikan secara live painting, empat lukisan ayam dipamerkan.
Judulnya, Dua Jawara, Pejantan Tangguh, Jawara dan 01-02. Lukisan terakhir menggelitik karena sama dengan judul lagu Pop Manado yang tengah naik daun. "Suka-suka ya dua saja. Tapi semua punya makna," ujar ibunya.
Lukisan jiwa
Mungkin inilah keistimewaan lain seorang Aji yang oleh sebagian orang disebut pelukis indigo. Aji kerap melukis jiwa. Ia bisa 'menarik' aura seseorang ke dalam lukisannya. Bak membaca jalan hidup si objek lukisan.
Sederhana. Siapa yang ingin dilukis jiwanya bisa meminta. Aji pun melukis seperti biasa. Hasilnya lukisan abstrak. Setelahnya ia menerjemahkan arti lukisan itu yang tak lain aura dan sisi kehidupan si objek lukis. Sejumlah tokoh masyarakat, pemuka agama, pejabat pernah dilukis auranya oleh Aji.
Ketua Manado Tourism Board, Grace Tielman dan GM Sintesa Peninsula Hotel, I Putu Anom Dharmaya berkesempatan dilukis jiwanya oleh Aji.
Baca: Pasti Ingat Gambar Ini, Ternyata Pelukis Biskuit Khong Guan Tak Dapat Royalti
"Ibu Grace perlu mengangkat teladan orangtua anda. Bawa itu ke kehidupan yang sekarang," kata Riyanti mengartikan lukisan jiwa Grace Tielman. Si yang dilukis terkesima. "Merinding saya," kata biduanita Sulut itu.
Merry Karouwan, penggagas pameran mengatakan, seorang Aji bisa menjadi daya tarik di tengah kampanye pariwisata Sulut. "Saya secara pribadi pengagum. Lebih dari itu, seniman seperti ini harus dilibatkan dalam usaha bersama memajukan pariwisata Sulut," kata Merry.
Sedangkan I Putu Anom Dharmaya menilai, pelukis difabel seperti Aji perlu diberi ruang lebih luas untuk memperkenalkan karya-karyanya. "Semoga Aji bisa dikenal lebih luas. Bisa menasional apalagi internasional," ujar Putu.(fernandolumowa)
Berita Populer: VIRAL, Pria di Tondano ini Meninggal Dunia setelah Makan Buah Durian, Kok Bisa?