Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Samsudin, Penjahit Pukat Kapal Pajeko, Sabar Menjahit Ribuan Meter hingga Bisa Bangun Rumah

Samsudin yang pintar menjahit pakaian kini beralih menjadi penjahit pukat yang digunakan oleh kapal pajeko (kapal ikan) untuk menjaring tangkapan

Penulis: | Editor: David_Kusuma
Tribun manado / Felix Tendeken
Samsudin Mooduto (56) warga Desa Pinolosian 

"Kalau saya jahit sepanjang delapan meter dapat untung Rp 500 ribu, itu berarti kalau jahit sepanjang 16 meter dapat Rp 1 juta," jelasnya terus menjahit pukat.

Dia pun bersyukur atas pekerjaan tersebut yang telah membawa berbagai keberhasilan dalam hidup termasuk mampu menyekolahkan anak serta membangun rumah yang layak.

"Jarang istirahat, biasanya kalau kehabisan order di kampung datang order dari luar kampung memesan saya untuk menjahit pukat," jelasnya.

Jika sedang beruntung menerima pesanan dari bos-bos pajeko dia akan menerima upah yang besar tergantung seberapa panjang pukat yang dijahit olehnya.

"Nah kalau lagi beruntung sehari bisa dapat sampai Rp 2 juta," jelasnya.

Menurut dia, sangat wajar mendapatkan upah seperti itu. Karena tidak semua masyarakat mau melakukan pekerjaan yang dinilai rendah dan memiliki tingkat kesulitannya tinggi.

"Banyak yang mencoba tapi bosan kemudian berhenti," tandasnya. (lix)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved