Gempa 5,6 SR Terasa di Bitung, ASN Berhamburan Keluar Kantor
Meski tak berpotensi tsunami, getaran gempa membuat para ASN ketakutan karena menggoyang gedung utama Kantor Wali Kota Bitung.
Penulis: Chintya Rantung | Editor: maximus conterius
Laporan Wartawan Tribun Manado Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter, Kamis (7/2/2019) pada pukul 12:15 Wita, terasa hingga di Sulawesi Utara.
Di Kota Bitung, getaran gempa membuat para aparatur sipil negara yang berada di Kantor Wali Kota, Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa, berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika menyebut, titik gempa berada 129 kilometer barat laut Ternate, Maluku Utara tersebut berada pada kedalaman 10 kilometer.
Meski tak berpotensi tsunami, getaran gempat membuat para ASN ketakutan karena menggoyang gedung utama kantor.
Baca: Penjelasan Lengkap BMKG Mengenai Gempa Manado 5,6 Skala Richter
Baca: NASA Ungkap Fakta Baru Penyebab Likuifaksi Petobo dan Gempa Palu, Ilmuan JPL Terkejut
Baca: Ikan Oarfish Kembali Muncul, Tanda Gempa Bumi dan Tsunami? Penjelasan Ilmiahnya!
“Getarannya sangat kuat dan cukup lama,” kata Jacky Rumengan, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Bitung.
Saat gempa, dia bersama puluhan ASN lainnya lari keluar ruangan karena getaran yang cukup terasa di lantai dua.
“Di lantai dua cukup kuat, apalagi di lantai tiga dan empat pasti getarannya lebih kuta lagi,” katanya.
Ricky Aror, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung, mengatakan, sebelum gempa terjadi pihaknya menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi, tapi tak terkait gempa.
Peringatan dini tersebut berisi potensi gelombang di atas 2,5 meter yang berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan Kepulauan Sangihe dan Kebupaten Talaud, Perairan Likupang dan Bitung, Laut Maluku bagian Utara dan Selatan, Perairan Selatan Sulut.
"Potensi gelombang tinggi ini sebagai akibat dari pola musim gelombang tahunan wilayah Sulawesi Utara," kata dia. (*)