Mayat Tanpa Busana di Bolsel
Gadis 13 Tahun Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Bolsel: Kronologi hingga Tetangga Ungkap Kejanggalan
Polsek Pinolosian masih menyelidiki misteri kematian tanpa busana Fidyawati Bonde (13) warga Desa Kombot
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Polsek Pinolosian masih menyelidiki misteri kematian tanpa busana Fidyawati Bonde (13) warga Desa Kombot, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ( Bolsel) di perkebunan cengkeh pada Selasa (5/2/2019)
"Kasus tersebut dalam penanganan oleh pihak kami guna untuk penyidikan lebih lanjut," ucap Kapolsek Pinolosian Iptu Herdi Manampiring
Pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan semua barang bukti termasuk pakaian dalam korban.
"Dugaan sementara sesuai hasil visum adalah tindak kekerasan dan pemerkosaan," jelas Kapolsek.
Berikut fakta-fakta yang dihimpun tribunmanado.co.id pada Kamis (7/2/2019)
Kronologi
Mayat Fidyawati Bonde (13) gadis asal Dusun V Desa Kombot, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) ditemukan pertama kali oleh Saad Paputungan, warga setempat, pada Selasa (5/2/2019)
Korban meninggalkan rumah di Dusun V Desa Kombot pada Minggu (3/2/2019) sekitar pukul 21.00 Wita.
Korban sempat terlihat pada pukul 21.30 Wita di Dusun I Desa Kombot. Namun, hingga larut malam korban belum pulang ke rumah.
Keluarga korban terus mencarinya hingga Senin malam. Namun, korban ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan pada Selasa pagi.
Korban diduga dibunuh lalu diperkosa.
Saad Paputungan menemukan jasad Fidyawati Bonde di perkebunan cengkih.
"Setelah sampai ke kebun saya melihat gubuk di kebun sudah berantakan dan menemukan celana dalam milik perempuan," ungkap Saad Paputungan
Merasa ada yang janggal, dia kembali ke kampung dan melaporkan hal tersebut kepada Helmi Laimo (45) dan Ismail Paputungan (40).
Mereka menelusuri jejak di semak yang rubuh seperti bekas orang yang menarik tumpukan daun kelapa mengarah ke jurang.
Saad Paputungan bersama dua rekannya tersebut mendekati jasad tanpa busana tersebut untuk mengetahui identitasnya.
Mereka kaget karena jasad tersebut mereka kenal. Korban sudah 2 hari tak kembali ke rumah.

Tetangga Ungkap Kejanggalan
Dadang Utiah, tetangga korban menduga kematian Fidya dilakukan secara berencana.
Hal tersebut bukan tidak ada sebab, selain ditemukan dalam kondisi telanjang ada beberapa kejanggalan yang ditemukan saat menemukan korban di bawah rumpun bambu.
"Pertama kami menemukan celana dalam di gubuk dan kondisinya acak-acakan, kemudian topi dan baju terpisah. Yang lebih mengherankan kami menemukan ada tali melingkar di lehernya," ucapnya,
Kemudian kata dia, jarak gubuk dengan posisi ditemukannya jasad sejauh 40 meter ditambah lagi ada tetesan darah yang menjadi jejak sehingga korban ditemukan.
"Melihat situasi di TKP (Tempat Kejadian Perkara), kami curiga korban diseret dari sabua ke posisi jasad korban," kata Dadang.
Sempat Bertemu Korban Sebelum Hilang
Dadang menceritakan saat terakhir bertemu dengan korban sekitar pukul 22.00 Wita, yang diketahui keluar pergi ke beberapa rumah termasuk rumah keluarganya di seputaran Desa Kombot.
Kemudian merasa kaget karena terinformasi dari keluarga korban menghilang entah ke mana pada pukul 23.00 Wita sampai pukul 00.00 Wita.
"Diantara pukul 22.00 Wita sampai dengan pukul 23.00 Wita ada beberapa warga mengaku melihat korban lewat jalan. Tapi di atas jam tersebut sudah tidak ada," Dadang menceritakan.
Merasa ada yang janggal bersama keluarga korban melapor kepada Sangadi (Kepala Desa) untuk dilakukan pencarian.
"Pada malam itu langsung dicari bahkan sampai keesokan harinya namun entah di mana keberadaanya," jelasnya.
Kata dia, pencarian dilakukan bersama warga setempat bahkan berpencar ke beberapa wilayah termasuk ke perkebunan terdekat.
"Lalu kaget pada Selasa (05/02/2019) pukul 09.00 Wita dilaporkan Fidya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa," jelasnya.
Kata dia, air mata tidak mampu tertahankan saat menemukan korban dalam posisi terlentang ditutupi bambu-bambu kering.
Dia pun ingin ketika pelaku tertangkap harus dihukum seberat-beratnya setimpal dengan perbuatannya yang sudah menghilangkan nyawa kerabatnya.

Korban Dicari Warga Sekampung
Ketua BPD Desa Kombot Gaib Paputungan mengungkapkan sebelum ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Fidya sempat dicari oleh seluruh wargadesa setelah dikabarkan tidak pulang-pulang rumah.
Kata dia, warga Desa Kombot langsung melakukan pencarian ke semua tempat bahkan sampai ke luar kampung.
"Kami membagi beberapa regu dan melakukan pencarian di lokasi yang berbeda-beda. Pencarian dilakukan siang malam. Dan akhirnya tadi pagi (kemarin) baru ditemukan tapi sayang korban sudah meninggal dunia," Gaib menyayangkan, Rabu (06/02/2019).
Senada diucapkan oleh Sangadi (Kepala Desa) Kombot Burhanudin Hattani, bahwa peristiwa ini telah menjadi kejadian luar biasa di desannya.
Bahkan dirinya sangat berharap agar kasus yang masih mestierius ini segera diungkap oleh pihak kepolisian setempat dan menghukum pelaku setimpal dengan perbuatannya.
"Ini perlakuan yang sadis, dialami seorang anak yang harusnya kita lindungi," kata dia geram. (lix)
Diduga Pemerkosaan
Kapolsek Iptu Herdi Manampiring mengatakan hasil visum banyak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Dugaan menguat ke pemerkosaan," ucap Herdi
Pihaknya masih mengumpulkan berbagai bukti dan mengumpulkan keterangan dari seluruh masyarakat di desa tersebut.
"Tapi kami belum memastikan sebelum ada bukti yang menguat dari hasil penyelidikan," terang Kapolsek Pinolosian ini.
Kapolsek Bolaang Uki Kompol Baharudin Samin, yang meminta kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga untuk masyarakat agar lebih waspada.
"Orang tua harus mengawasi keberadaan anak dan aktivitasnya. Baik bersama teman maupun di luar desa," ujar Kapolsek.
Pihaknya pun siap bekerja sama mencari jejak sang pelaku.

Korban Pengidap Ketelambatan Mental
Widodo, warga setempat yang mengenal korban mengatakan korban memang mengalami keterlambatan mental. Namun korban merupana sosok anak yang baik.
"Dia pernah tinggal di rumah sahabat saya, memang ada keterbelakangan mental anak ini," jelas Widodo.
Widodo mengaku kaget informasi bahwa anak ini telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
"Kaget, kami berharap polisi segera menangkap pelaku," ujar Widodo.
TONTON JUGA: