Keluarga Jemput Jenazah Viransi Tarek di Rumah Sakit, Peti Dibungkus Sebelum Dibawa ke Kalait
Jenazah Viransi Tarek (19), warga Desa Kalait, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, sudah diambil keluarganya
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jenazah Viransi Tarek (19), warga Desa Kalait, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, sudah diambil keluarganya pada Kamis (31/1/2019) pagi.
Amatan tribunmanado.co.id tampak peti jenasah warna putih yang ini terlihat berbeda dari peti di dalam ruangan instalasi kamar jenasah RS Bhayangkara, Karombasan, Kota Manado.
Peti tersebut tampak sudah dibungkus lakban dan terpal plastik.
Penyerahan peti jenazah dilakukan pihak rumah sakit kepada keluarga korban.
Prosesi ini disaksikan Hukum Tua (kepada desa) Desa Kalait Tiga dan Kanit Reskrim Polsek Touluaan, Kabupaten Minahasa Tenggara
Sebuah unit mobil ambulans milik Dinas Kesehatan Kabupaten Mitra sudah siapkan untuk angkut peti jenasah ke Desa Kalait Tiga.
"Sudah selesai diautopsi dan dimasukkan dalam peti jenasah yang divariasi sedemikian rupa agar meminimalisir bau," kata seorang petugas kamar jenasah, kepada tribunmanado.co.id Kamis (31/1/2019).
Baca: BREAKING NEWS: Heboh Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Perkebunan Tudu Aog Bolmong
Baca: Penemuan Mayat di Desa Kalait, Ayah Korban Sebut Viransi Tarek Keluar Rumah Bersama Seorang Pria

Sebelumnya heboh penemuan mayat di Perkebunan Batu Buaya milik Ot Liwe, tepatnya di Jalan penghubung antara Desa Tambelang dan Desa Kalait Raya tersebut menjadi menghebohkan warganet di Sulawesi Utara pada Senin (28/1/2019)
Unggahan akun Facebook Wirady Runtunuwu menjadi viral di media sosial
Jasad tersebut ditemukan dalam kondisi sudah membusuk bagian kepala yang tinggal tengkorak.
Bagian badan sudah terpisah dan isi perut sudah tak ada. Tersisa tulang rusuk yang memakai baju kaos merah muda dan celana pendek hitam.
Jasad pertama kali ditemukan oleh Frike Monolimai (32), Warga Desa Kuyanga di perkebunan.
Vadri Tarek (47) warga Desa Kalait mengaku anaknya memang keluar rumah sejak 2 Januari 2019 bersama teman prianya.
Namun, sejak itu tak kembali lagi hingga ditemukan sudah tak bernyawa.
Awalnya dia tak menduga jenazah yang menghebohkan tersebut adalah anak kesayangannya.
Katanya, saat melihat jasad tersebut langsung mengenali celana anaknya.
Vadri mengungkapkan korban merupakan anak yang baik.
Dia mengungkapkan gadis kelahiran 2 April 1999 itu merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Viransi merupakan anak perempuan satu-satunya.
Baca: BREAKING NEWS: Polisi Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Viransi Tarek Warga Kalait Minahasa Tenggara
Baca: Polisi Ungkap Kondisi Jasad Firansia Tarek Saat Pertama Kali Ditemukan di Desa Kalait

Tak Ada tanda kekerasan
Kapolsek Touluaan Iptu Derry Eko Setiawan SIK mengungkapkan hasil sementara autopsi yang dilakukan Dokter Bhayangkara Manado,
"Dari hasil autopsi secara lisan dr Malo menyatakan bawah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun bukan berarti bukan tindak pidana penganiayaan," kata Kapolsek Derry Eko Setiawan kepada Tribun Manado, Rabu (30/1/2019).
Menurutnya dari autopsi yang dilakukan, ditemukan gigi ompong di sebelah kiri atas.
Polisi pun mengonfirmasi fakta itu kepada Vadri Tarek (47) ayah Viransi Tarek, memang benar korban mmeiliki gigi ompong di sebelah kiri atas.
"Untuk laporan hasil autopsi sementara dalam proses, dikarenakan korban sudah membusuk dan kepala tinggal tengkorak," katanya
Katanya, kondisi jasad tersebut membuat tidak dapat ditemukan bekas cekitan dan lain-lainnya.
"Kami masih menunggu hasil otopsi remsi," tambahnya.
TONTON JUGA: