BREAKING NEWS: Jasad Viransi Tarek yang Ditemukan di Kalait Masih di RS Bhayangkara
Jenazah Viransi Tarek (19), warga Desa Kalait, yang ditemukan di perkebunan Kalait, Senin (28/1/2019) lalu, di ruang pemulasaran RS Bhayangkara
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Jenazah Viransi Tarek (19), warga Desa Kalait, Kabupaten Minahasa Tenggara, yang ditemukan di perkebunan Kalait, Senin (28/1/2019) lalu, masih berada di ruang pemulasaran RS Bhayangkara Karombasan.
Hal itu, diungkapkan Kauryandokpol RS Bhayangkara Karombasan NS Virke Mangi.
"Iya, jenazah korban masih ada di sini, dan belum diambil oleh keluarganya," ucapnya , tribunmamado.co.id pada Rabu (30/1/2019).
Katanya, jenazah tersebut sudah dilakukan autopsi di RS Bhayangkara, Selasa (29/1/2019).
"Sudah di autopsi, dan infomasi yang kami dapat, keluarga akan menjemput jenazah Kamis (31/1/2019)," tambahnya.

Hasil Autopsi
Kapolsek Touluaan Iptu Derry Eko Setiawan SIK mengungkapkan hasil sementara autopsi yang dilakukan Dokter Bhayangkara Manado,
"Dari hasil autopsi secara lisan dr Malo menyatakan bawah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Namun bukan berarti bukan tindak pidana penganiayaan," kata Kapolsek Derry Eko Setiawan kepada Tribun Manado, Rabu (30/1/2019).
Menurutnya dari autopsi yang dilakukan, ditemukan gigi ompong di sebelah kiri atas.
Polisi pun mengonfirmasi fakta itu kepada Vadri Tarek (47) ayah Viransi Tarek, memang benar korban mmeiliki gigi ompong di sebelah kiri atas.
"Untuk laporan hasil autopsi sementara dalam proses, dikarenakan korban sudah membusuk dan kepala tinggal tengkorak," katanya
Katanya, kondisi jasad tersebut membuat tidak dapat ditemukan bekas cekitan dan lain-lainnya.
"Kami masih menunggu hasil otopsi remsi," tambahnya.

Sebelumnya heboh penemuan mayat di Perkebunan Batu Buaya milik Ot Liwe, tepatnya di Jalan penghubung antara Desa Tambelang dan Desa Kalait Raya tersebut menjadi menghebohkan warganet di Sulawesi Utara pada Senin (28/1/2019)
Unggahan akun Facebook Wirady Runtunuwu menjadi viral di media sosial
"Sampai saat ini kami juga telah melakukan penyelidikan dan interogasi pada saksi bernama Aprilia Somba, yang mengatakan pada tanggal 4 Januari ada bersama dengannya," kata Kapolsek Touluaan Iptu Derry Eko Setiawan Selasa (29/1/2019).
"Saksi Aprilia mengenal korban setelah diperhatikan pakaian yang ditemukan di tempat kejadi perkara (TKP) sama persis dengan pakaian yang terakhir dipakai korban," terangnya.
Jasad tersebut ditemukan dalam kondisi sudah membusuk bagian kepala yang tinggal tengkorak.
Bagian badan sudah terpisah dan isi perut sudah tak ada. Tersisa tulang rusuk yang memakai baju kaos merah muda dan celana pendek hitam.
Jasad pertama kali ditemukan oleh Frike Monolimai (32), Warga Desa Kuyanga.
Frike Monolimai saat itu pulang setelah mengantar orangtuanya ke SD Inpres Kalait dan hendak pulang ke kampung halamannya di Kuyanga
Dia pun berhenti disebuah perkebunan untuk memetik sayur paku. Saat itulah, dia mencium bau tak sedap.
Dia langsung mencari sumber bau tersebut dan menemukan jasad manusia yang sudah membusuk.
Frike langsung menuju Desa Tambelang untuk memberitahukan kepada pemerintah desa dan kepolisian.
TONTON JUGA: