Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Waduh! Sering Catok Ternyata Salah Satu Penyebab Rambut Rusak. Berikut Penjelasan Lainnya

Hairstylist JS Dirangga mengatakan, kerusakan rambut bisa dikarenakan kebiasaan catok, mengeringkan rambut dengan hair dryer, rebonding, dan curly.

Editor: Rhendi Umar
merdeka.com
ilustrasi rambut rusak 

TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Rambut rusak sering dikeluhkan perempuan karena mengganggu penampilan.

Kondisi itu dipicu berbagai faktor yang notabene sering dilakukan kaum hawa.

 

Dampak dari kerusakan rambut karena beragam pemicu berimbas rambut kusam, kering, merah, dan pecah-pecah.

Hairstylist Intan Salon Wedding and Decoration JS Dirangga mengatakan, kerusakan rambut bisa dikarenakan kebiasaan catok, mengeringkan rambut dengan hair dryer, rebonding, dan curly.

Meskipun alat yang digunakan mengandung ionik yang melindungi rambut agar tidak rusak, tapi melindunginya hanya beberapa persen saja

Kerusakan bisa juga dikarenakan pewarnaan rambut.

 

Baca: Maju Jadi Ketum, Cak Imin : Total-total Revolusi PSSI

Baca: Sevilla Ganggu Usaha Manchester United Perpanjang Kontrak Martial

Baca: Daftar Pemain yang Menjadi Starter di NBA All-Star Game 2019

Baik pewarnaan melalui proses bleaching (warna rambut asli dihilangkan sebelum rambut diberi warna), maupun tanpa proses bleaching.

"Meskipun pewarnaan yang digunakan kandungan zat kimianya dikurangi, namun kerusakan sudah pasti akan terjadi".

"Satu lagi kerusakan rambut yang sampai saat ini masih belum diketahui wanita, yakni karena kesalahan perawatan di salon," ujar Rangga, sapaan akrab pria ini.

Contoh kesalahan perawatan di salon menurutnya, salah menggunakan produk krim saat creambath.

Produk krim yang digunakan mungkin tidak cocok dengan kondisi rambut saat itu

"Untuk itu sangat disarankan sebelum creambath, hair mask, atau hair spa, harus konsultasi dahulu dengan hair stylist disalon itu".

"Tujuannya supaya tahu perawatan apa yang paling pas dengan kondisi rambutnya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai," ujar Owner Intan Salon Wedding and Decoration itu.

Selain itu ada juga kerusakan yang disebabkan penyakit rambut seperti penyakit mutiara, pecah memanjang, rambut berwarna hitam putih, dan pili torti rambut.

Baca: Rocky Gerung Dapat Sorakan Positif Saat Jadi Pembicara di Universitas UMSU

Baca: Warga Bolmut Ini Diciduk Tim Paniki Lantaran Curi Handpone

Baca: Ingin Badan Anda Naik? Mari Coba Konsumsi 12 Makanan Ini

Penyakit mutiara merupakan kerusakan zat rambut yang disebabkan kurang vitamin, salah blow rambut, sering blow rambut tapi tidak didukung dengan perawatan rambut, dan tubuh yang kekurangan nutrisi.

Ciri-ciri rambut terkena penyakit mutiara adalah sepanjang batang rambut ada bulatan-bulatan kecil berwarna putih.

Sedangkan pecah memanjang adalah kelainan zat tanduk.

Dampak dari penyakit itu, rambut berwana hitam dan putih karena kekurangan oksigen.

Kondisi ini sering disalahartikan orang sebagai rambut yang mulai beruban.

 

Padahal rambut hitam putih dan ubanan kondisi yang berbeda.

Sedangkan penyakit Pili torti rambut merupakan kondisi rambut yang terpilin secara memanjang, sehingga rambut kelihatan seperti keriting.

Pili torti rambut disebabkan oleh kelainan zat tanduk.

Rangga menjelaskan, penyakit rambut bisa terkena siapa saja, termasuk balita.

Biasanya kalau balita terkena penyakit rambut karena ibunya tidak memberikan gizi yang baik dan rambutnya tidak disampo.

"Ada ibu-ibu yang tidak mau memberikan shampo untuk rambut anaknya, atau diberikannya jarang-jarang".

Baca: Pemain Baru Persija, Bruno Matos, Ucapkan Ini kepada The Jak Mania

Baca: Bahas Penegakan Hukum, CJS Minsel Gelar Pertemuan

"Alasannya, takut anaknya masuk angin karena sampoan bisa membuat durasi waktu memandikan anaknya lebih lama," terangnya.

Usia anak sekolah dasar imbuh Rangga, banyak orangtua mengedukasi buah hati untuk mandi sendiri.

Ia menyarankan, orang tua tetap harus memeriksa kebersihan si kecil usai mandi.

"Mungkin saja, pas mandi sendiri tidak bersih. Kondisi ini bisa juga membuat rambut terkena jamur dan kutu. Jamur juga bisa menyebabkan kulit kepala jadi korengan," tandasnya.

Selain karena proses keramas dan bilas tidak bersih, korengan juga bisa disebabkan menggunakan handuk orang lain, bermain kotoran, dan berkeringat.

Apalagi, Indonesia negara beriklim tropis, keringat mudah sekali muncul. 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved