Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PDIP Buka Pintu untuk Ahok, #WelcomeBackBTP Populer Sedunia

Selama 1tahun 8 bulan 15 hari, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani masa tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
(Twitter/melianach)
Ahok dan keluarga syukuran di rumah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Selama 1tahun 8 bulan 15 hari, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani masa tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kamis (24/1/2019) pagi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali menghirup udara bebas. Publik pun menyambut ceria pembebasan itu.

Bahkan hasteg atau tanda pagar (tagar) #WelcomeBackBTP merangsek jadi topik terpopuler dibicarakan dunia. Pada lini masa Twitter, #WelcomeBackBTP sempat masuk ke jajaran topik yang sedang tren di seluruh dunia.

Sebelumnya, tagar #WelcomeBackBTP sudah lebih dulu merajai di lini masa Twitter wilayah Indonesia. Topik terkait mantan Gubernur DKI itu, seperti #BTPpulang, #AhokBebas, hingga Pak BTP juga turut berada di urutan teratas sebagai penanda tengah dibahas oleh para netizen.

Kasus Ahok sudah bergulir selama 2 tahun 5 bulan 28 hari sejak pidatonya di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

Euforia pembebasan Ahok terasa hingga Sulawesi Utara.
Wakil Ketua I BPMS GMIM Bidang Ajaran Pembinaan Penggembalaan (APP), Pdt Anthonius Dan Sompe, kepada tribunmanado.co.id bersyukur bahwa yang bersangkutan siapapun warga negara termasuk Ahok bebas.

"Siapa pun yang menjalani masa tahanan, harus beri apresiasi sebagai orang bertanggung jawab. Bagaimana pemerintah di DKI Jakarta memperlakukan warga setara," katanya.

"Saya nilai dia (Ahok) orang berintegritas dan orang loyal terhadap tupoksinya, loyal pada aturan dan orang taat pada aturan, patut diapresiasi," katanya.

Ahok orang berani. Berani mengatakan ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Sulit (dapat) sosok seperti ini. "Sosok Ahok orang yang disebut sebagai pahlawan dan tidak memihak pada orang tertentu. Orang seperti ini banyak resistensi, berbicara mengenai kejujuran dan transparansi, meskipun ada sebagian orang yang tidak suka dengan kejujuran dan transparansi yang dilakukannya," ujar Sompe.

Santer beredar Ahok bakal berlabuh ke PDIP. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah PDIP Sulut, Franky Wongkar turut senang Ahok sudah menyelesaikan masa tahanannya.

Soal kelanjutan karier politik Ahok, tentu hak sepenuhnya dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Andai dikaitkan ke PDIP, Franky mengatakan, hal itu wajar karena PDIP meruakan partai pengusung Ahok di Pilkada DKI Jakarta lalu. Apalagi, PDIP merupakan, partai terbuka.

"PDIP partai terbuka, tapi bukan buka-bukaan tetap selektif jika memenuhi persyaratan Ahok bisa jadi anggota, kader atau pengurus sesuai mekanisme aturan partai," ujar dia.

Peluang Ahok pun terbuka lebar, karena pernah berpasangan dengan PDIP di DKI Jakarta. "Jika memenuhi persyarstan Ahok pasti akan diterima," ujar Wakil Bupati Minsel ini.

Franky pun memuji kepemimpinan Ahok ketika memimpin DKI Jakarta. Ahok menjalankan program kerakyatan seperti yang diidamkan PDIP. Mantan anggota DPRD Sulut ini bersyukur Ahok sudah menjalani proses hukum, menunjukkan Ahok sebagai warga negara yang baik.

"Walaupun memang ada catatan dalam proses hukumnya, tapi itulah Ahok. Bagi saya Ahok menjadi contoh bagi kita semua, sosok yang menjalani, menghargai proses hukum," ungkap dia.

Ahok pernah ke Manado pada 2008. Kala itu, Ahok yang masih kader Partai Gerindra disambut para petinggi partai di Sulut, salah satunya Melky Suawa yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPD Gerindra Sulut. "Ahok pertama kali ke Manado tahun 2008," kata Suawa.

Suawa yang kala itu baru menapaki karier politik. Ia mengenang Ahok kala itu sebagai tokoh politik luar biasa.
"Ia menginspirasi dan memotivasi saya ketika mulai menapaki politik," kata dia.

Menurut Suawa, banyak orang yang berkoar tentang Ahok padahal tak pernah mengenalnya secara dekat.
Dikatakan Suawa, Prabowo lah yang memajukan Ahok
sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo meski kala itu banyak pihak yang skeptis.

Hal itu dilakukan tanpa mahar. "Pak Prabowo ikhlas karena melihat Ahok kader yang potensial, bahkan Pak Prabowo yang biayai," kata dia. Namun, ungkap dia, Ahok kemudian meninggalkan Prabowo
untuk maju di Pilgub selanjutnya di bawah bendera PDIP.

Terhadap hal itu, Prabowo tak dendam. "Beliau negarawan berjiwa besar yang tidak marah meskipun dikhianati,” katanya. Terkait pembebasan Ahok,

Suawa mengucapkan selamat menempuh hidup baru.
"Selamat buka lembaran baru," kata dia.

Wakil Sekretaris DPD Gerindra Sulut, Alvin Ruata beberapa waktu lalu menyatakan, banyak warga yang datang ke kantor Gerindra dan memilih 02 setelah mendengar kisah Ahok dan Prabowo.

Jackson Kumaat, tokoh pemuda Sulut juga ikut memberikan ucapan selamat bagi kebebasan BTP, sebutan Ahok. "Selamat datang kembali BTP," ujar dia.

Menurut Jacko, sapaannya, semoga dengan pengalaman BTP di penjara itu akan menjadi bahan evaluasi untuk menjalani hidup lebih baik lagi. "Saya yakin beliau sekarang sudah lulus beberapa tingkat di ujian kehidupan," ucap dia.

BTP, kata pria yang tak lama lagi bakal dilantik Menpora Iman Nahrawi menjadi Sekjen DPP KNPI ini, akan lebih mengontrol ucapannya. "Beliau pasti akan lebih sabar lagi," kata Ketua DPD Hanura Sulut tersebut.
Hanny Pantouw, Ketua Umum Laskar Mangungi Indonesia (LMI) mengatakan, Ahok bebas itu wajar.

"Kita bisa melihat sudah banyak yang menunggu kebebasan Ahok, bahkan sudah ada yang menunggu kebebasan Ahok di depan rumahnya," ucapnya.

"Selama di dalam sel, Ahok tidak membuat kesalahan, selama pengadilan Ahok tidak pernah mangkir dan selalu hadir menjalani proses pengadilan," ujarnya.

"Tentunya selamat buat Ahok yang sudah bebas dengan menjalani proses hukum yang baik dengan tidak ada pelanggaran saat berada di dalam sel tahanan," bebernya.

GMKI: Jokowi Harus Hati-hati

KE mana Ahok setelah bebas. Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Tomohon, Steve Taroreh, mengatakan Ahok belum pantas berpolitik tahun ini.

"Ahok belum pantas berpolitik tahun ini, sebab nama Ahok masih membekas terhadap orang-orang yang keras terhadap kasus Ahok waktu lalu," ujar sarjana teologi ini.

Steve yang merupakan alumni UKIT Tomohon, juga menyinggung Presiden Jokowi pun harus hati-hati. "Apa pun yang terkait dengan politik agama, bagi Jokowi saat ini akan memiliki dampak besar yang merugikan, bahkan lawan politik Jokowi nanti akan mengambil keuntungan terhadap kondisi ini," jelasnya.

Menurut dia, tidak diragukan lagi pihak lawan akan berusaha menggunakannya untuk melawan Jokowi dan ada kemungkinan upaya mempermasalahkannya, sebab menurutnya bicara Ahok pasti bicara Jokowi.

"Ahok juga memiliki kaitan erat dengan Jokowi, jika Presiden melepaskan (Abu Bakar) Ba'asyir, yang dianggap sebagai garis keras, maka setiap kali ada upaya mengangkat masalah Ahok soal penistaan agama atau hujatan kepada Jokowi, maka akan dilawan dengan pembebasan Ba'asyir," katanya.

"Menurut saya kalau Ahok kembali ke dunia politik, maka akan berisiko bagi dirinya sendiri, karena bisa mendapat hujatan dari kelompok Muslim konservatif di Indonesia," ujarnya.

Sulit mengatakan apakah Ahok adalah aset menguntungkan atau merugikan bagi Jokowi. Sebaiknya Ahok berpikir matang untuk terjun langsung ke dunia politik. Sebab, ia menilai politik identitas masih menguat saat ini, sebab jangan sampai terjebak politik kedunguan saat ini.

"Apalagi saat ini isu politik identitas makin mengeras, tentu Ahok perlu berpikir matang untuk kembali ke politik. Partai politik juga harus berhati-hati dalam mengajak Basuki dalam politik," ujarnya.

Kata dia, langkah ini untuk menghindari agar Ahok tidak dijadikan sasaran politik. "Dari segi partai atau capres pastinya akan sangat berhati-hati mengajak Ahok menjadi bagian mereka. Tentu karena masa lalunya soal penodaan agama. Ini tahun politik banyak pihak tak mau melakukan perjudian politik," ujarnya.

Ketua Garda Tipikor Indonesia Kota Manado, Stevie Mait, mengatakan pembebasan Ahok merupakan kekuatan politik baru Indonesia.

"Terlepas dari pro kontra atas aksi global untuk mendukung Ahok, dukungan terhadap Ahok merupakan gelombang aksi solidaritas terhadap kebhinekaan dan ini pasti menjadi kekuatan politik baru di Indonesia," ujarnya.

Stevi menambahkan, figur Ahok ini adalah sebuah tantangan baru dan banyak yang tadinya diam, sekarang bangkit. "Jadi saya rasa ini adalah semangat baru. Tidak menutup kemungkinan ini akan menjadi kekuatan politik baru," ujarnya.

“Harapan atas kebebasan Ahok, adanya kekuatan baru untuk membangun bersama dengan mencontohkan figur kepemimpinan Ahok," ujar calon legislatif Manado ini.  (art/fer/ddm/juf/ryo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved