Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ayah Ibu Mereka Meninggal Kecelakaan di Kairagi, Aldo dan Julia Bojoh Dapat Santunan Rp 100 Juta

Ayah Ibunya Tewas Kecelakaan di Kairagi,  Aldo dan Julia Bojoh Dapat Santunan Rp 100 Juta

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Aldi Ponge
tribun manado / Dedy Manlesu
Lakalantas Meninggal Dunia 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Geraldo Efraim Bojoh dan Julia Bojoh kini sudah menjadi yatim piatu setelah kedua orangtuanya meninggal kecelakaan saat dalam perjalanan dari Bitung menuju Manado pada  Senin (21/1/2019) sore.

Benny Bojoh (48) dan Trully Kasiuhe (44), pasangan suami istri warga Kelurahan Girian Indah, Kota Bitung, Sulawesi Utara tewas mengenaskan saat mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Manado - Bitung, tepatnya dekat Kantor DPRD Sulut, Kelurahan Kairagi, Manado.

Banyak simpati yang mengalir dari keluarga dan sahabat yang datang ke rumah duka hingga pemakaman pada Rabu (23/1/2019).

Mereka terus menguatkan kedua bocah tersebut untuk menjalani hidup ke depan.

Tak terkecuali, PT Jasa Raharja Cabang Sulawesi Utara yang ikut menyerahkan santunan kematian kepada ahli waris yakni Aldo dan Julia Bojoh.

Kepala Jasa Raharja Sulut Dodi Apriansyah menyerahkan santunan tersebut.

 
Santunan diterima anak korban, Geraldo Efraim Bojoh atau Aldo di rumah duka, Kelurahan Girian, Kota Bitung.

Baca: Siswa Kelas 5 SD Jadi Tersangka Pembunuhan di Minut, Polisi Perlakukan Khusus Bocah 12 Tahun itu

Penyerahan santunan senilai Rp 100 juta secara simbolis karena dana santunan langsung ditransfer ke rekening bank ahli waris.

Dodi mengatakan, pihaknya senantiasa berupaya memberikan pelayanan prima kepada korban lakalantas. Santunan diupayakan diserahkan secepatnya.

"Bersyukur santunan untuk korban pasutri Efraim Bojoh dan Trully Kasiuhe diserahkan sehari setelah kejadian," katanya.

Ia mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.

"Santunan ini merupakan perhatian pemerintah kepada korban lakalantas dan bukti BUMN hadir untuk negeri," ujarnya.

Ia berpesan bagi pengguna kendaraan bermotor selalu berhati-hati ketika sedang di jalan raya dan mematuhi peraturan lalu lintas.

Kerabat dan tetangga, Benny Bojoh (48) dan Trully Kasihue (44) pasangan suami istri yang tewas dalam kecelakaan di Kairagi, Kota Manado mengungkapkan percakapan dengan kedua korban sebelum berangkat ke Manado.
Kerabat dan tetangga, Benny Bojoh (48) dan Trully Kasihue (44) pasangan suami istri yang tewas dalam kecelakaan di Kairagi, Kota Manado mengungkapkan percakapan dengan kedua korban sebelum berangkat ke Manado. (TRIBUNMANADO/DEDY MANLESU)

Diberitakan sebelumnya, Benny Bojoh (48) dan Trully Kasiuhe (44), pasangan suami istri warga Kelurahan Girian Indah, Kota Bitung, Sulawesi Utara tewas mengenaskan saat mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Manado - Bitung, tepatnya dekat Kantor DPRD Sulut, Kelurahan Kairagi, Manado pada  Senin (21/1/2019) sore.

Keduanya meninggal setelah terlintas mikrolet DB 1105 FK.

Sepeda motor Mio Warna merah DB 6369 C yang korban kenderai diduga terpeleset karena jalan licin habis turun hujan.

Baca: Bocah 12 Tahun Lakukan Pembunuhan di Minut, Kepsek dan Polisi Ungkap Kelakuan Siswa Kelas 5 SD itu

Sepeda motor tersebut pun menabrak mikrolet yang datang berlawanan arah.

Rumah duka tersebut digelar kontrakan baru mereka di Kelurahan Manembo-nembo atas, Lingkungan 1, RT 3, Perumahan Bumi Beringin, Bitung, pada Selasa (21/1/2019)

Namun, mereka masih tercatat sebagai warga Kelurahan Girian Indah, Lingkungan lima, Perumahan Asabri 1. Mereka tercatat sebagai Jemaat GMIM Moria Girian Indah.

Korban Lakalantas Dekat Kantor DPRD Sulut
Korban Lakalantas Dekat Kantor DPRD Sulut (Tribun manado / Ryo Noor)

Tujuan Kedua Korban ke Manado

Sepupu Truly, Irham Emping menjelaskan kedua korban ke Manado hendak mencari mobil pikap yang disewakan kepada orang yang tinggal di Manado

"Mereka ada ke Manado urusan keluarga, dengar-dengar mau cari mobil pikap yang orang sewa, sudah dua bulan belum bayar sedangkan mobil masih kredit,” ujarnya.

Kendaraan tersebut diketahui biasanya dipakai Benny untuk mengantarkan ikan dagangannya

Sepupu Benny, Jefri Pelealu, mengatakan Benny yang kesehariannya sebagai pedagang ikan (tibo) dikenal oleh keluarga sebagai orang yang baik dan dekat dengan keluarga

"Dia baik sekali sama keluarga, dekat dan akrab sekali,"jelasnya singkat

Nova, tetangga korban di Asabri, mengatakan korban Trully dikenal sangat baik dan sangat akrab dengan tetangga

"Ibu sangat baik, sangat akrab dan suka bergaul, terlebih ibu suka bakusedu (bercanda)," katanya

Beice, keluarga korban menyebutkan sebelum meninggal keduanya keluar rumah sejak pagi dan hendak menuju Kota Manado.

Korban Benny Bojoh pun sempat tegur sapa dengan para tetangganya.

Dia bahkan sempat membicarakan kelanjutan rumah kontrakannya tersebut.

"Dari pagi dia (Benny) keluar ke Pelelangan, kemudian saat tengah hari mereka (Benny dan istri) datang ke rumah, sampai saya ajak makan," jelas Beice.

Baca: Buaya Pemakan Manusia Tewas, Polisi Bicara Soal Hasil Autopsi Deasy Tuwo dan Keberadaan WN Jepang

Ia menambahkan, saat itu anaknya juga sempat menyuguhkan minuman bersoda dan kue natal kepada korban.

"Anak saya suguhkan minuman dan kue natal, saat itu Benny pun minum hingga habiskan satu botol minuman dan satu biji kue," jelas Beice.

Katanya, kedua korban sempat membicarakan perpanjangan kontrakan rumah yang mereka tempati.

"Kemudian, sebelum mereka pamit, Benny sempat singgung soal kontrakan rumah yang hampir selesai pada 28 Januari ini. Jadi saya suruh mereka tinggal di rumah saya yang kosong, karena rumah itu sudah lama tak ditinggali," tambahnya.

Beice mengatakan korban menitip sempat menitip kedua anaknya, dan mengunjungi kerabat sebelum dirinya bertolak ke Manado.

"Sebelumnya, dia tak pernah datang siang hari ke rumah, biasanya sore," katanya singkat.

Oca, sepupu Trully, menceritakan awal dirinya dan keluarga mengetahui kejadian tersebut lewat Julia, anak bungsu korban.

Saat itu, Julia menunjukan sebuah unggahan di Facebook kepada neneknya. 

 
"Dia bilang 'Oma, papa mungkin yang kecelakaan, oma coba lihat dulu papa ini'," kata Oca pada Selasa (22/1/2019) menirukan ucapan Julia kepada neneknya, 

Baca: Inilah Tujuan Pasangan Suami Istri asal Bitung yang Tewas Kecelakaan ke Manado

Katanya, sang Oma pun tak percaya dan menyangkal jika korban lakalantas itu bukanlah ayah Julia.

"Tapi oma hanya bilang kalau yang dimaksud Julia itu bukan ayahnya, hingga Julia baca identitas ayahnya. ternyata itu benar adalah ayahnya," terang Oca. 

Siswi SMP Don Bosco Bitung ini pun tak bisa menahan tangis. 

Amantan tribunmanado.co.id, pada Selasa (22/2/2019), Julia, anak bungsu korban tampak berada di samping peti ayah dan ibunya di  rumah duka di Kelurahan Manembo-nembo Atas.

Julia tampak terpukul ditinggal mati ayah dan ibunya yang selama ini dekatnya dengannya.

Sedangkan sang kakak, Aldo Bojoh, baru pulang ke rumah duka setelah mengurus kelengkapan berkas untuk Asuransi Jasa Raharja.

Siswa SMK Negeri 2 Bitung ini sudah disambut guru dan teman sekelasnya. Tagis pun pecah.

Amatan tribunmanado.co.id dua peti berwarna putih dengan model dan motif yang sama, menggunakan stelan jas lengkap, almarhum Benny, serta Trully menggunakan gaun putih, dengan riasan layaknya pengantin.

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved