Ternyata Bukan Hanya di GPI, Ini Lokasi Lainnya yang Digasak Perampok Rumah Camat Mapanget
Ada beberapa lokasi lainnya, bukan hanya di Perumahan GPI yang pernah menjadi target para tersangka perampokan rumah Camat Mapanget ini.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Alexander Pattyranie
Ternyata Bukan Hanya di GPI, Ini Lokasi Lainnya yang Digasak Perampok Rumah Camat Mapanget
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Senin (21/01/2019) siang tadi, sekitar pukul 11.00 Wita Polresta Manado yang dipimpin langsung Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel bersama Kabid Humas Polda Sulawesi Utara (Sulut) Kombes Pol Ibrahim Tompo serta Kasat Reskrim Polresta Manado AKP A.A Gede Wibowo Sitepu, menggelar konferensi pers, Senin (21/01/2019).
Konferensi pers itu pengungkapan terkait penangkapan lima tersangka perampokan di Rumah Camat Reintje A Heydemans, Perumahan Griya Paniki Indah (GPI), Manado, Sulut, yang terjadi Sabtu (12/01/2019) lalu.
"Sesuai pengakuan para tersangka, ada beberapa lokasi lainnya, bukan hanya di Perumahan GPI yang pernah menjadi target mereka," kata Bawensel.
Ia menambahkan, TKP lainnya yakni, di Kelurahan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget, Perumahan Malendeng Residence Kelurahan Malendeng Lingkungan VIII Kecamatan Paal Dua, dan Perumahan GPI Jalan Akasia Raya 1 nomor 10 Kelurahan Paniki Bawah Lingkungan X Kecamatan Mapanget Manado.

Baca: Novel Kalengkongan Warga Warukapas Minut Meninggal Dunia Sehari Setelah Ditikam Bocah 12 Tahun
Baca: Sebelum Ditangkap, Tersangka Perampokan Rumah Camat Mapanget Kabur ke Gorontalo Lalu ke Lombok
"Di Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget terjadi pada Kamis (06/12/2018) lalu, sementara di Perumahan Malendeng Residence Kelurahan Malendeng Lingkungan VIII Kecamatan Paal Dua, terjadi pada Sabtu (05/01/2019) lalu," jelasnya.
Yang terakhir ini, lanjut dia, mereka beraksi di Perumahan GPI Jalan Akasia Raya 1 nomor 10 Kelurahan Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget yang terjadi pada Sabtu (12/01/2019) lalu.
Sebelumnya, Tim Macan Resmob Polresta Manado berhasil menangkap lima pelaku perampokan di rumah Camat Mapanget, Reintje A Heydemans, yang berada di Perumahan Griya Paniki Indah (GPI), Minggu (13/1/2109) lalu.
Para pelaku sempat melarikan diri ke Lombok Tengah dan Minahasa Utara.

Baca: BREAKING NEWS: Buaya yang Memakan Deasy Tuwo Tewas, Begini Kata BKSDA Sulut
Lima pelaku yang berhasil ditangkap Tim Macan Resmob Polresta Manado yakni, MKA alias Miase (45), NC alias Ecet (41), HAA alias Hamdi (29), AR alias Tuan Adi (48), ke empatnya warga Kabupaten Lombok Tengah, dan JL alias Joni (41) warga NTT yang berdomisili di Desa Matungkas, Jaga XI, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara.
Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, mengatakan kelima pelaku memang satu komplotan perampok.
"Kami masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini," ujarnya.
Polresta Manado menggela konferensi pers penangkapan lima tersangka, di Mapolresta Manado tepatnya di ruang Lobby Bharadaksa, Senin (21/01/2019).
Pantauan wartawan Tribunmanado.co.id, beberapa barang bukti yang dicuri serta alat yang digunakan untuk mencuri dan mengancam korban, sudah disediakan oleh pihak Polresta Manado.
Baca: Update Terbaru Kasus Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI, Ini Kata Kapolres Manado
Baca: Kabar Terbaru Kasus Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI, 5 Perampok Ditangkap Polisi


Dari barang perhiasan bersama tempatnya, handpone, parang, linggis, sepatu, dompet, sarung kepala, falis, senter, pistol macis, peluru senjata dan sepeda motor.
Kelima terduga pelaku juga sudah terlihat di ruangan konferensi pers di Polresta Manado.
Diketahui empat pelaku ditangkap oleh Tim Macan Resmob Polresta Manado di wilayah Lombok Tengah, sementara satu terduga poelaku lainnya ditangkap di Wilayah Minahasa Utara, Jumat (18/01/2019).
Seperti diberitakan tribunmanado.co.id, Tim Macan Resmob Polresta Manado menangkap lima pelaku perampokan rumah Camat Mapanget di perumahan Griya Paniki Indah (GPI).
Dikatahui, perampokan rumah terjadi di rumah Camat Mapanget Reintje A Heydemans pada Sabtu (12/01/2019).
Tim Macan Resmob Polresta Manado berhasil menangkap empat pelaku di wilayah Lombok Tengah setelah melarikan diri.
Sementara satu pelaku lainnya ditangkap di wilayah Minahasa Utara.
Kronologi Perampokan
Kasus perampokan yang terjadi di Rumah Camat Mapanget, Rein Heydemans, Perumahan GPI, Jalan Markisa 1 Nomor 10, Kota Manado sempat mengebohkan warga Sulawesi Utara (Sulut), pada Sabtu (12/01/2019).
Tak ada korban jiwa dalam penyanderaan tersebut. Namun sejumlah barang milik korban dibawa para pelaku.
Penghuni rumah, Rico terjaga saat sebilah pisau di lehernya pada malam itu. Rico kala itu tidur di kursi ruang depan rumah.
Baca: Camat Mapanget Kisahkan Tentang Perampokan di Rumahnya, Seorang Pelaku Bertato Burung di Lengan
"Saat dibangunkan, saya kaget karena sebuah pisau telah menempel di leher saya," kata dia.
Pisau itu, kata dia, dipegang seorang berpakaian hitam dengan tutup kepala.
Hanya tampak mata dan mulutnya.

Ada seorang lagi dengan ciri yang sama, juga pegang parang.
Rico yang merupakan kemenakan Rein lantas dituntun dua orang itu ke kamar tengah.
Di sana ada kemenakan lainnya Ria.
"Saya dan Ria disuruh naik ke kasur, mereka lantas membongkar lemari milik Ria," kata dia.
Sepuluh menit di kamar itu, dua orang itu meminta dibawa ke kamar camat.
Rico mereka bawa. Sedang Ria dikunci di kamar itu. Kamar camat ada di atas.
"Dua orang itu todong saya dengan parang sambil naik tangga, " kata dia.
Detty Emor, istri camat menuturkan, kedua pelaku tersebut meminta ia sang suami serta Rico naik ke kasur.
Lemari di kamar itu dibongkar. "Katanya kami hanya cari duit, " kata dia.
Disebut Detty, ia sempat menjerit. Seorang diantaranya meminta agar ia diam.
Detty bercerita, para pelaku itu tak menemukan uang banyak.
Seorang diantaranya lantas menyatakan. "Uang mereka ternyata tak disimpan disini, " beber dia.
Tak ada uang, kedua orang tersebut kemudian menggasak emas serta mutiara dalam brankas kamar tersebut. Kedua pencuri juga minta ponsel mereka.
"Ponsel itu lantas diisikan ke tas oleh seorang yang bertubuh besar, " kata dia.
Kemudian kedua orang pencuri tersebut menggiring ketiganya ke kamar Ria. Mereka disekap disana.
"Motor kemenakan saya hilang, uang sebesar Rp 5 juta hilang, emas, mutiara, tujuh ponsel, sepatu hingga baju," kata dia.
Camat Mapanget Rein Heydemans menyatakan, ia sendiri sempat terpikir melawan. Dia seorang karateka dan baru saja latihan.
Baca: Keluarga Camat Mapanget Lega Perampok Tertangkap, Ingin Mereka Mendapat Hukuman Setimpal
"Tapi saya pikir nasib mama dan anak saya, " kata dia.
Sebut Rein, Mama dan seorang anaknya bernama Andre juga disekap di kamar depan.
Keduanya disekap seseorang.
"Seorang lagi di depan, jadi dugaan saya pelakunya ada empat orang, " kata dia.
Menurut Rhein kejadian penyekapan tersebut berlangsung setengah jam.
Uang Jutaan Rupiah dan sepeda Motor Diambil
Perampok menggasak jutaan uang tunai, sejumlah sepatu, perhiasan emas kurang lebih senilai Rp 30 juta hingga 1 unit sepeda motor beat dibawa lari oleh perampok.
Deisy Emor, istri Camat Mapanget mengatakan Emor belasan telepon seluler, uang tunai, sejumlah sepatu, perhiasan emas kurang lebih senilai Rp 30 juta hingga satu unit sepeda motor beat dibawa lari oleh perampok.
Emor mengungkapkan perampok sempat membuka paksa mobil dinas suaminya, namun tidak ada barang yang diambil.
Kawanan perampok yang memakai penutup muka berhasil menggasak sebuah sepeda motor, uang tunai 5 juta, perhiasan emas, mutiara, 7 buah ponsel, pakaian serta sepatu.
(TribunManado.co.id/JufryMantak)
TONTON JUGA: