Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kronologi Rumah Camat Mapanget Dirampok Empat Orang Bertopeng, dari Taruh Pisau Dileher, hingga Tato

Pisau itu, kata dia, dipegang seorang berpakaian hitam dengan tutup kepala. Hanya tampak mata dan mulutnya.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Indry Panigoro
Tribunmanado/Arthur Rompis
Kronologi Rumah Camat Mapanget Dirampok Empat Orang Bertopeng, dari Taruh Pisau Dileher, hingga Tato 

"Katanya kami hanya cari duit, " kata dia.

Baca: 5 Fakta Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI, Berjumlah 4 Orang hingga Sekap Penghuni Rumah

Disebut Detty, ia sempat menjerit.

Seorang diantaranya meminta agar ia diam.

Detty bercerita, para pelaku itu tak menemukan uang banyak.

Seorang diantaranya lantas menyatakan.

"Uang mereka ternyata tak disimpan disini, " beber dia.

Tak ada uang, kedua orang tersebut kemudian menggasak emas serta mutiara dalam brankas kamar tersebut.

Kedua pencuri juga minta ponsel mereka.

"Ponsel itu lantas diisikan ke tas oleh seorang yang bertubuh besar, " kata dia.

Kemudian kedua orang pencuri tersebut menggiring ketiganya ke kamar Ria.

Mereka disekap disana.

"Motor kemenakan saya hilang, uang sebesar Rp 5 juta hilang, emas, mutiara, tujuh ponsel, sepatu hingga baju," kata dia.

Camat Mapanget Rein Heydemans menyatakan, ia sendiri sempat terpikir melawan.

Dia seorang karateka dan baru saja latihan.

"Tapi saya pikir nasib mama dan anak saya, " kata dia.

Kronologi Rumah Camat Mapanget Dirampok Empat Orang Bertopeng, dari Taruh Pisau Dileher, hingga Tato
Kronologi Rumah Camat Mapanget Dirampok Empat Orang Bertopeng, dari Taruh Pisau Dileher, hingga Tato (Tribunmanado)
Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved