Perampokan di GPI
Dua Rumah Tetangga Camat Mapanget Juga Kecurian saat Natal, Polisi Periksa CCTV Restoran Sekitar
Dua Rumah Tetangga Camat Mapanget Juga Kecurian saat Natal, Polisi Periksa CCTV Restoran Sekitar
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Dua Rumah Tetangga Camat Mapanget Juga Kecurian saat Natal, Polisi Periksa CCTV Restoran Sekitar
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Camat Mapanget Rein Heydemans menyatakan akan bertemu manajemen perumahan GPI pasca-peristiwa pencurian dan penyekapan di rumahnya.
"Saya akan tanya manajemen soal keamanan kompleks ini, " kata dia.
Sebut Rein, pencurian memang biasa terjadi di perumahan itu. Dua rumah tetangganya kecurian saat Natal tahun lalu. "Rumah depan saya juga pernah kecurian, " kata dia.
Sebut Rein, ia sempat akan memasang CCTV di rumahnya. Tapi belum sempat dilakukan, pencuri sudah keburu datang.
Dikatakan Rein, ada bukti CCTV milik satu restoran yang sudah diberikan ke polisi.
Baca: Kapolresta Manado Koordinasi dengan Polda Sulut Terkait Perampokan di Rumah Camat Mapanget
Baca: 5 Fakta Perampokan Rumah Camat Mapanget di GPI, Berjumlah 4 Orang hingga Sekap Penghuni Rumah
Baca: Kapolresta Kombes Pol Benny Bawensel Turun Menyelidiki Perampokan di Rumah Camat Mapanget di GPI
Baca: Perampok di Rumah Camat Mapanget di GPI Pakai Penutup Wajah, Mengancam Pakai Parang
Baca: Perampok Beraksi di GPI, Rumah Camat Mapanget Dibobol, Uang Jutaan Rupiah dan sepeda Motor Diambil

Seperti diberitakan tribunmanado.co.id, peristiwa perampokan di Perumahan Griya Paniki Indah (GPI) tepatnya di rumah Camat Mapanget, Rein Heydemans, jalan Markisa, diduga dilakukan empa orang dengan membawa senjata tajam jenis parang.
Gereombolan perampok ini, sempat menodong seluruh penghuni rumah. Keempatnya mengenakan penutup wajah, membawa parang dan senter.
Deisy Emor, istri Camat Mapanget mengatakan, empat pencuri beraksi dengan mencungkel jendela kamar di depan rumah.
Perampok memaksa Camat sekeluarga untuk tidak ribut dan memaksa menyerahkan barang-barang berharga.
Menurut Emor belasan telepon seluler, uang tunai, sejumlah sepatu, perhiasan emas kurang lebih senilai Rp 30 juta hingga satu unit sepeda motor beat dibawa lari oleh perampok.

Emor mengungkapkan perampok sempat membuka paksa mobil dinas suaminya, namun tidak ada barang yang diambil.
Ia memprediksi perampok bukan orang Manado dari dialeg mereka. Perampok ini beraksi kurang lebih dua jam kejadian berlangsung.
Sebelum perampok melarikan diri, seluruh penghuni rumah dikurung di tiga kamar sekaligus. Camat sekeluarga keluar dari kamar setelah memaksa membuka jendela kamar.
Perampok meninggalkan satu buah parang berwarna putih di depan jendela kamar. (art)