Berita Viral
Sosok Habib Bahar bin Smith asal Manado yang Sebut Jokowi Pengkhianat, Kakak: Garang tapi Baik Hati
Habib Bahar merupakan seorang penceramah yang berasal dari Manado yang dilaporkan Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid ke Polda Metro Jaya.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nama Habib Bahar bin Smith menjadi populer seminggu terakhir setelah dilaporkan ke polisi atas dugaan ujaran kebencian.
Habib Bahar merupakan seorang penceramah yang berasal dari Manado yang dilaporkan Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid ke Polda Metro Jaya.
Habib Bahar diproses oleh pihak polisi karena menyebut Presiden Jokowi adalah banci pada ceramahnya yang viral di media sosial, Rabu (28/11/2018).
Selain Cyber Indonesia, Sekjen Jokowi Mania pun ikut melaporkan Habib Bahar terkait kasus serupa.
Habib Bahar lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 23 Juli 1985 merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara.
Baca: 12 Fakta Kasus Habib Bahar bin Smith asal Manado, Sebut Jokowi Pengkhianat hingga Imbauan MUI Sulut
Bahar berasal dari keluarga Arab Hadhrami (sekelompok penduduk nomaden yang berasal dari Hadhramaut, Yaman) golongan Alawiyyin (kelompok yang memiliki keterkaitan darah dengan Nabi Muhammad).
Pada tahun 2009, Bahar menikahi Fadlun Faisal Balghoits.
Dalam pernikahan tersebut, Bahar dikaruniai empat anak.
Habib Bahar merupakan pendiri dan pemimpin Majelis Pembela Rasulullah sejak tahun 2007.

Cerita Sang Kakak
Habib Husein bin Smith, kakak Bahar mengakui Bahar memang selalu tampil garang dalam ceramah. Namun, Bahar sejatinya adalah pribadi yang baik serta toleran.
"Di Manado, Bahar punya banyak teman orang Kristen. Teman pendetanya juga banyak. Di belakang rumah kami ada gereja. Bahar dulunya sering bermain sekitar situ," kata dia pekan lalu kepada tribunmanado.co.id
Sebut Husein, Bahar sering pulang ke Manado.
Waktu dihabiskannya di rumah mereka di Karame serta di Desa Tumbak, Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, daerah asal ibu Bahar.
Baca: 5 Terpopuler Sepekan - Kaki Teguh Sondakh Diamputasi hingga Tanggapan Kakak Habib Bahar bin Smith
"Alih-alih melakukan tindakan provokatif, ia malah bersilaturahmi dengan warga sekitar termasuk teman lama," katanya.
Menurut dia, Bahar punya karakter ceria, hangat serta humoris. Ia berteman dengan siapa saja.
"Dari orang terpandang sampai kaum miskin, semua ia berkawan," kata dia.
Ia menceritakan tentang keluarga Smith di Manado.
Menurut dia, keluarga Smith sejak lama hidup berdampingan dengan masyarakat beda agama.
Ia sendiri memiliki darah Minahasa dari ibunya.
Baca: 5 Terpopuler November: Kisah Vinda Virginia Dinikahi Guru SMP-nya hingga Viral Status Gadis Pendoa
"Ibu saya berdarah Arab Tondano sementara ibu Bahar berasal dari Minahasa Tenggara," kata dia.
Dia dulunya bersekolah di SMA Negeri 1 Manado.
Sedang Bahar sekolah di Komo. Husein mengaku memiliki banyak teman dari berbagai golongan agama.
"Semasa sekolah, semua selalu kumpul di rumah saya. Salah satunya petinggi Polri marga Lasut, kami bahkan mau reunian," kata dia.
Husein bercerita, saat pengadangan Bahar 16 Oktober lalu, ia malah ditelepon oleh rekan rekannya yang beragama Kristen.
"Mereka mengkhawatirkan keselamatan kami, " kata dia.

Sebut Jokowi Penghianat
Habib Bahar menyebut Jokowi sebagai pengkhianat negara dan rakyat dalam sebuah ceramah.
Bahkan dirinya menyebut Jokowi sebagai banci.
"Jelas bahwa kita mendesak pihak aparat supaya tidak ragu-ragu, karena sudah melampaui bataslah ceramah-ceramah seperti ini."
Baca: Habib Bahar bin Smith Dilaporkan ke Polisi, Sang Kakak: Dia Sempat Diinfus
"Dan yang disampaikan Habib Bahar itu sudah ada di mana-mana, dan selalu melakukan sumpah serapah, caci maki begitu."
"Terkesan bukan seorang pendakwah tapi lebih ke timses pasangan calon lain menyerang Presiden Jokowi."
"Ini juga kemudian menjadi tidak sejuk," kata Muannas Alaidid, dikutip dari Tribunwow pada Minggu (2/12/2018).
Tidak Akan Minta Maaf
Habib Bahar bin Smith hadir dalam acara Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).
Setelah menghadiri Reuni Akbar 212, Bahar bin Smith menyampaikan alasan kenapa ia memojokkan Jokowi dalam sebuah pidato.
“Saya sampaikan kenapa saya berkata seperti itu karena kita lihat dalam peristiwa 4 November 2016 para ulama dan habaib diberondong gas air mata, tapi Presiden malah kabur,” ucapnya.
“Kalian yang melaporkan saya, jika hal itu akhirnya dianggap kesalahan maka saya tidak akan minta maaf, lebih baik saya busuk di dalam penjara."
"Kalau saya ditangkap berjanjilah rekan-rekan untuk tidak memadamkan api perjuangan,” kata Bahar bin Smith saat dilansir dari Tribunnews.com pada Minggu (2/12/2018).
TONTON JUGA:
TAUTAN AWAL: http://www.tribunnews.com/section/2018/12/02/10-fakta-terbaru-soal-polemik-ceramah-habib-bahar-enggan-minta-maaf-hingga-tanggapan-fadli-zon?page=all