Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penantian Panjang Warga Stateless Menjadi WNI, Gemetar Ketemu Menteri, Bisa Urus KTP dan Ikut Pemilu

Penantian Panjang Warga Stateless Menjadi WNI, Gemetar Ketemu Menteri, Bisa Urus KTP dan Ikut Pemilu

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Tribun manado/Arthur Rompis
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dan Gubernur Olly Dondokambey 

Penantian Panjang Warga Stateless Menjadi WNI, Gemetar Ketemu Menteri, Bisa Urus KTP dan Ikut Pemilu

TRIBUNMANADO. CO.ID, MANADO - Proses menjadikan warga stateless menjadi WNI sangat panjang.

Proses itu bahkan telah dimulai sejak zaman Presiden Megawati. Di era Jokowi, baru proses itu rampung.

"Bukan hal mudah, perlu proses yang sangat panjang, mulai dari pendataan hingga pengecekan," kata Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Menurut Yasonna, pembahasan mengenai nasib ribuan warga stateless bahkan sudah berlangsung sejak era Presiden Megawati Soekarnoputri.

Tak terhitung perundingan bilateral Indonesia dan Filipina yang dilakukan. "Sangat panjang prosesnya, " kata dia.

Menurut Yasonna, pihaknya tak mundur memperjuangkan nasib
para warga stateless ini karena merupakan amanat konstitusi.

"Pasal 28 E ayat 4 UUD 45 menyebut setiap orang berhak atas status kewarganegaraan, " kata dia.

Dikatakan Yasonna, pemberian kewarganegaraan itu juga merupakan program nawacita Presiden Jokowi.

Yasonna menyatakan, ke-277 warga stateless yang sudah jadi WNI bisa mengurus KTP.

"Mereka juga berhak dapat Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta sudah bisa nyoblos, instansi terkait agar memperhatikan pengurusan KTP mereka," kata dia.

Menurut dia, masih ada ratusan warga stateless lagi yang sementara dalam proses menuju WNI. "Ada 499 permohonan, yang dikabulkan 277," kata dia.

Diketahui Pembukaan Christmas Festival Sulut 2018 di area pohon kasih Megamas Sabtu (1/12) malam menjadi momen mengharukan bagi 277 warga stateless yang bermukim di Bitung.

Mereka beroleh kewarganegaraan Indonesia dalam acara itu.
Tak tanggung-tanggung, mereka beroleh surat kewarganegaraan Indonesia dari Menkumham Yasonna Laoly.

Yasonna dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey bahkan minta
foto bersama mereka.

Baca: Bawaslu Sulut Rekomendasikan WNI Eks Stateless Didata untuk Pemilu 2019

Baca: KPU Sulut Wajib Masukkan 277 Warga Eks Stateless ke Daftar Pemilih

Bangga, mereka pun mengangkat map berisi surat keputusan tinggi-tinggi.

"Saya ingin menangis, " kata Richard Nolasco seorang di antara mereka.

Richard mengaku tak pernah merasa sedemikian harunya. "Hadapi hiu dan ombak saya tak menangis, tapi kini saya tak tahan, " kata dia.

Ia mengaku datang dari Filipina sembilan tahun lalu.
Kenal seorang wanita setempat, hidup bersama sama, punya
seorang anak balita.

"Kami hanya ‘kumpul kebo’, tapi kini kami bebas menikah, senangnya hati ini, " kata dia.

Ia berterimakasih pada Menteri dan Gubernur Olly.
Pengalaman salaman dengan menteri ternyata menimbulkan sensasi baginya.

"Saya hanya nelayan kecil, ketemu lurah totofore, tapi ini menteri, " kata dia.

Lidia warga lainnya mengaku senang bisa merayakan Natal dengan sukacita. "Indah pada waktunya, " kata dia.

Yasonna mengatakan, pemberian itu merupakan wujud dari Nawacita.

Baca: Nelayan Sanger Filipina Keracunan Ikan, Delapan Kritis Dua Tewas

Menurut dia, proses kewarganegaraan mereka tak mudah.
"Sebuah proses panjang dan melelahkan, kini mereka bisa natalan dengan sukacita karena sudah jadi WNI," kata dia.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey berharap mereka jadi
warga negara yang baik.

"Selalu menjaga NKRI dan berpartisipasi dalam pembangunan, " kata dia. (art)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved