Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

4 Kepala Daerah ini Rela Tinggalkan Partai yang Membesarkannya, Demi Masuk Nasdem

Dalam waktu relatif singkat, sebanyak 4 kepala daerah rela meninggalkan partai yang membersarkannya demi masuk Nasdem

Penulis: Ryo_Noor | Editor:
TRIBUNMANADO/RYO NOOR
4 Kepala Daerah ini Rela Tinggalkan Partai yang Membesarkannya, Demi Masuk Nasdem 

Ketua umum Surya Paloh memakaikan jaket Nasdem bertuliskan INS.

wawancarai usai dikukuhkan sebagai Ketua DPD Nasdem Manado, Jumat (23/11/2018), GSVL mengaku sudah sepenuhnya meninggalkan Partai Demokrat. Ia menyatakan komitmen memenangkan Nasdem di kota Manado. Ini disampaikan, sekaligus membantah main 'dua kaki' untuk distribusi kekuatan bagi Nasdem dan Demokrat

"Kalau ada asumsi itu (main dua kaki) silahkan saja, kita harus punya moral,  saya sudah ada di Nasdem bekerja untuk kepentingan partai. Apalagi audah dipercaya oleh Ketua Umum sebagai ketua DPD Manado," ujar dia usai dikukuhkan sebagai Ketua DPD Nasdem Manado di Sekretariat DPW  Nasdem Sulut, Jumat (23/11/2018).

Isu main dua kaki berhembus karena Partai Demokrat mengusung sejumlah kerabat dan orang dekat Vicky ketika masih memimpin Demokrat.

Sang Putera Sulung, Kristo Ivan Lumentut diusung Partai Demokrat ke DPRD Provinsi Sulut. Krsito caleg utama berada di nomor urut 1.

Orang dekat Vicky, James Karinda, diusung Demokrat maju ke DPR RI.

Vicky menyampaikan, karena sudah masuk Nasdem ia harus memenangkan Nasdem

"Kita akan bekerja untuk mencapai target 2 kursi DPR RI bekerja bersama 14 kabupaten kota lain. Target itu kita capai, " kata dia.

Kemudian target untuk DPRD tingkat Kota Manado dan Provinsi tar

"Kita akan mengawal caleg yang bagus mewakili kota Manado duduk di provinsi. Kota Manado sendiri kawan kawan 40 orang dekatkan ke masyarakat. Harapan saya mereka terpilih sehingga cita cita 2019, bisa tercapai," ujar dia

Vicky belum mengumbar strategi, ia baru dikukuhkan dan akan rapat bersama kader di struktur Nasdem Manado

3. Yasti Soepredjo, Bupati Bolmong

Yasti Soepredjo awalnya kader Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketika Ketua Umum PAN Hatta Rajasa masih memimpin, Yasti termasuk figur sentral di partai berlambang matahari itu 
Di DPR RI, Yasti kerap diberi posisi strategis sebagai ketua komisi

Tapi, setelah peralihan kepemimpinan dari Hatta Rajasa ke Zulkifli Hasan, bintang Yasti di PAN mulai meredup.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved