Pemerintah Luncurkan Kelapa ODSK Lobu, Tahun Depan ODSK Apla

"Kita dorong yang baru tapi tetap tidak meninggalkan produk yang sudah eksis
Diversifikasi produk, keragaman ditingkatkan," kata dia.

Baca: Mahasiswa Ini Pukul Polisi, Cekik Lalu Banting di Saluran Air

Turunan produk kelapa parut cukup strategis, diproduksi mudah, permintaan tinggi, nilai ekonomi baik, dan produksi tidak menggunakan teknologi tinggi.

Pasarnya juga ada, ekspor ke Eropa dan Amerika.

Saat ini produk kelapa parut di produksi sejumlah pabrik di Sulut, peran petani ini memasok kelapa butiran.

Selanjutnya VCO, pemerintah sedang mengembangkan teknologi pengolahan baru dari Australia.

Teknologi ini bisa memproduksi VCO lebih mudah, kadar air lebih rendah, dan dan kualitas lebih baik.

"Jadi petani nanti bermitra dengan pengusaha, dikembangkan pemerintah berbasis kerakyatan," ujar dia.

Basisnya produksi petani "Jadi bisa diolah langsung butiran ke vco, lalu diekspor," ujar dia

Permintaan VCO cukup bagus ke Eropa
saat ini sudah ada dua daerah yang mengembangkan produk VCO di Minahasa dan Minsel.

Ismail Maskromo Kepala Balitpalma Sulut mengatakan , untuk produksi teknologi baru VCO baru pertama kali dikenalkan.

Baru ada satu kelompok tani, dari situ akan terus berkembang.

Pemprov Sulut juga siap membantu dengan membangun unit-unit produksi.

Baca: Wagub Cek Harga Kopra di Roterdam: Kopra Anjlok ke Rp 3 Ribu per Kilo

Ia mengakui mang butuh modal bear untuk pengadaan alat produksi, tapi ia yakni. Demfma bantuan Pemprov Sulut dan koordinasi Kementan dan Kemenperin RI maka doversifikasi produk turunan VCO ini akan berhasil.

Tak cukup di situ, Ismail menyampaikan, pemerintah juga fokus menyiapkan membaharui tanaman kelapa lewat pengadaan bibit dibagi gratis ke petani.

Sudah dua tahun ini, ratusan ribu bibit sudah disebar untuk mmebaharui sekaligus menambah luas kebun kelapa.

Baca: Olly Beber Untold Story Pariwisata Sulut, Via Vallen Bakal Unggah Sang Pembuka Gerbang di Instagram