10 Bahaya bagi Kesehatan di Balik Rasa Kesepian
Ada banyak hal dalam kehidupan yang bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Salah satu yang berpengaruh adalah pola makan atau pola tidur.
Menurut dia, risiko tersebut melebihi risiko obesitas, ketidaktifan fisik, dan polusi udara.
2. Depresi
Menurut Donovan, kesepian bisa menjadi faktor tumbuhnya depresi.
Salah satu buktinya adalah studi pada tahun 2006 lalu, yang melihat hasil dari dua studi berbasis populasi lainnya yang mempelajari orang-orang usia muda dan dewasa.
Kedua studi menemukan, kesepian tingkat tinggi berhubungan dengan gejala depresi dan keterkaitan ini cenderung bertahan stabil sepanjang usia seseorang.
Baca: Ternyata Banyak Tidur Malah Bisa Membakar Banyak Kalori, Kok Bisa?
3. Memicu peradangan
Steve Cole, profesor ilmu kedokteran, ,dan ilmu biobehavioral di UCLA melakukan studi pada 2017 yang mempelajari orang-orang yang merasa kesepian.
Secara lebih spesifik, studi tersebut menemukan kelompok gen pembawa inflamasi cenderung lebih aktif pada mereka yang kesepian.
Reaksi genetis ini berlangsung dari generasi ke generasi.
Baca: 9 Kebiasaan Buruk yang Dilakukan Orang-orang Kesepian
Tubuh kita masih melihat kesepian dan isolasi sebagai ancaman sejak berabad-abad lalu, ketika arti kesepian masih terbatas pada serangan hewan atau kelompok orang lainnya.
Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan yang dilakukan tubuh untuk menghadang infeksi dan cedera.
Namun, inflamasi yang berlebihan bisa memicu sejumlah penyakit serius, seperti kanker.
4. Sulit berinteraksi
Holt-Lunstad mengatakan, mereka yang merasa sangat kesepian juga merasa lebih terancam dengan situasi sosial.
Meski terdengar aneh, kamu akan berasumsi bahwa mereka yang kesepian akan mengambil kesempatan untuk membentuk koneksi.
Ini adalah fenomena yang mengakar dalam perjalanan evolusi kehidupan.
John Cacioppo, Profesor, Pendiri, dan Direktur Center for Cognitive and Social Neuroscience di University of Chicago menjelaskan kepada CityLab tentang hal ini.
Dia mengatakan, kesepian meningkatkan dukungan interaksi sosial, karena akan memotivasi seseorang untuk memperbaiki atau menggantikan hubungan yang dirasa hilang.