Ngutang, Nganggur Sampai Potong Kelapa, Derita Petani Kopra
Mereka terjerat hutang, nganggur atau bekerja serabutan dengan upah kecil serta terpaksa memotong kelapa untuk dijual kayunya.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Indry Panigoro
"Kalau mau harap hasil kopra ya sulit, " katanya.
Beberapa waktu lalu, ia terpaksa memotong kelapa miliknya untuk dijual batangnya.
Ia meneteskan air mata kala itu.

"Tanaman ini sudah sejak tahun 70 an mengongkosi keluarga saya dan sekarang harus dipotong demi mengongkosi hidup," kata dia.
Markus petani lainnya mengatakan, harga Rp 3800 per kilogram membuatnya shock.
Dengan harga segitu, ia harus membagi setengah dengan pemilik kelapa dan seperenam dengan angkutan.
"Bukan untung, namun buntung, " kata dia. (art)
Halaman 2 dari 2