Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mengejutkan, Situasi yang Dihadapi Kru Lion Air JT610 Tak Ada di Buku Panduan

Kecelakaan tersebut adalah kecelakaan pertama yang melibatkan 737 MAX, versi terbaru pesawat jet berbadan sempit Boeing yang mulai terbang tahun lalu

Tribunnews/Jeprima
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama 4 orang tim investigasi National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat dan pihak perusahaan Boeing 737 Max8 saat mendatangi dermaga JICT2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018). Kedatanga mereka untuk mengambil sampel serpihan pesawat Lion Air JT 610 untuk dilakukan investigasi. 

Pihak Lion Air mengatakan pada Senin bahwa mereka telah mengikuti pelatihan yang disetujui oleh regulator AS dan Eropa.

Baca: Inilah Hasil Inspeksi Kemenhub terhadap Kelayakan 11 Pesawat Boeing 737 Max 8 di Indonesia

Pelatihan yang telah mendapat persetujuan itu dibatasi hanya tiga jam pelatihan berbasis komputer dan pengenalan penerbangan, kata manajer umum Lion Air Training Center, Dibyo Soesilo.

Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan Boeing diharapkan mengungkap pembaruan perangkat lunak untuk mengurangi risiko dari sistem perlindungan stall dari 737 MAX. Tapi belum jelas kapan informasi itu akan dirilis.

Boeing menolak berkomentar tentang pembaruan perangkat lunak, namun mengatakan itu mengambil “setiap langkah” untuk sepenuhnya memahami semua aspek dari kecelakaan tersebut dan bekerja dengan tim investigasi dan semua pihak berwenang yang terlibat. (*)

Sumber: VOA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved