Sistem Rujukan BPJS Online di Bolsel Dalam Fase Evaluasi
Sistem rujukan online yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terus berlanjut.
Penulis: | Editor: Indry Panigoro
Liputan Wartawan Tribun Manado, Felix Tendeken
TRIBUNMANADO.CO.ID, MOLIBAGU - Sistem rujukan online yang diterapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terus berlanjut.
Hal tersebut sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Baca: Dinkes Berikan Obat Gratis di HKN
Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Kantor BPJS Bolsel Andry Budiarjo, Senin (12/11/2018) di sela-sela aktivitas kerjanya bahwa pelayanan seperti ini adalah inovasi terbaru.
"Posisi sekarang sudah dalam fase transisi dan evaluasi dan hasil implementasi di lapangan," jelas Adry, sapaan akrabnya.
Baca: DPPKBP3A Bolsel Tambah Kampung KB
Kata dia, rujukan online bagi pelayanan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS) oleh BPJS tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat serta fasilitas kesehatan (Faskes).
Membutuhkan koordinasi yang baik serta sosialisasi secara bertahap yang menyentuh seluruh masyarakat di 81 desa yang terbagi di tujuh kecamatan.
"Sangat bersyukur inovasi terbaru ini disambut baik oleh masyarakat," jelasnya
Kata dia, ada beberapa manfaat yang sudah dirasakan oleh masyarakat melalui sistem rujukan secara online, diantaranya mengurangi jumlah antrean, memudahkan mendapat pelayanan, meminimalisir ditolaknya pengguna kartu JKN KIS karena hilang atau lupa tertinggal di rumah.
"Karena seluruh data informasi rujukan peserta sudah terekam secara otomatis di rumah sakit atau Faskes," jelasnya.
Baca: 28 OPD Mulai Aktifkan Website
Tidak hanya memberikan kemudahan bagi pengguna JKN KIS, sistem rujukan ini memberikan kemudahan di tingkat Faskes, diantaranya dapat memberikan rujukan secara real time dengan data pada fasilitas kesehatan yang merujuk.
"Akan langsung terkoneksi ke fasilitas kesehatan yang dituju atau penerima rujukan," Andry menjelaskan keunggulannya.
Keunggulan lainnya yaitu membantu fasilitas kesehatan untuk melakukan rujukan sesuai dengan kompetensi dan sarana prasarana yang dibutuhkan.
"Sehingga dapat mengurangi kemungkinan adanya rujukan berulang bagi peserta akibat tidak adanya sarana dan SDM yang dibutuhkan," jelasnya.
Baca: Ini Analisa Ferry Liando Terhadap Tampang Fenomena Sontoloyo dan Tampang Boyolali
Tambahnya, peserta datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk melakukan pemeriksaan, apabila peserta membutuhkan penanganan dokter spesialis/sub spesialis di rumah sakit, maka peserta akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan (rumah sakit).
"Jadi tersedia dokter spesialisnya dari tingkat rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit tipe A secara berjenjang" tandasnya. (lix)