Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tangis Pilu Keluarga Korban Lion Air di Atas Laut

Perahu-perahu karet, tampak sibuk bermanuver. Puluhan penyelam masih terlihat memakai tabung oksigen dan masuk

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
antara
Keluarga korban Lion Air JT-610 menabur bunga di perairan Tanjung Karawang, Jabar, Selasa (6/11/2018). 

Selama perjalanan pihak TNI memperlihatkan tontonan di layar besar mengenai usaha evakuasi tim gabungan selama masa pencarian berlangsung. Layaknya berada di dalam pesawat, beberapa wanita berparas cantik dari pihak Lion Air yang mengenakan kemeja batik milik maskapai itu, menyuguhkan makanan ringan dan air minum untuk keluarga.

KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin merupakan dua kapal perang yang digunakan pihak TNI dan Basarnas untuk membawa keluarga ke lokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Senin (29/10) lalu. Di lokasi, pihak TNI dan Basarnas juga perusahaan Lion Air mengajak keluarga untuk berdoa di lokasi kejadian.

Tenda Besar

Setidaknya dua Helipad yang berada di KRI Banda Aceh, disulap untuk menjadi tempat berkumpulnya keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP. Satu unit tenda besar berukuran sekitar 30x50 meter berwarna putih, menjadi tempat para keluarga dan kerabat untuk datang ke lokasi jatuhnya pesawat.

Dipimpin oleh Pangko Armada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono sebagai perwakilan dari Panglima TNI, keluarga dan kerabat ikut diajak untuk melakukan tabur bunga di lokasi, Perairan Tanjung Karawang. Para keluarga mengenakan nametag berwarna putih dengan tali berwarna merah menggantung di dada dengan tulisan "Keluarga".

Setidaknya terdapat 300-an anggota keluarga yang berada di dalam KRI Banda Aceh. Juga tampak beberapa pilot dan pramugari yang ikut serta di atas KRI. "Besok (hari ini), kegiatan kita adalah doa dan tabur bunga bersama yang difasilitasi oleh TNI angkatan laut, nanti kita akan berdoa bersama di TKP, sehingga diharapkan keluarga korban dapat mengerti dan melihat langsung di lokasi," ujar Deputi Operasi Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen Budi Nugroho W.

Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi mengatakan, sejumlah keluarga korban diajak menumpang KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin untuk melihat lokasi jatuhnya Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Marsekal Madya M Syaugi mengatakan hal itu dilakukan semata-mata untuk menunjukkan bagaimana kondisi di lapangan saat proses pencarian korban berlangsung selama satu minggu terakhir.

"Saya ajak ngomong semua, itu menunjukkan bahwa saya terbuka dan supaya mereka tahu apa yang kita kerjakan. Tim SAR gabungan ini di bawah kendali saya atau sebagai SAR koordinator," ujar Marsekal Madya M Syaugi.

Marsekal Madya M Syaugi menambahkan, keluarga korban diajak ke lokasi juga untuk menggelar doa bersama. Sekaligus melihat apa yang sudah dikerjakan selama ini.

"Mereka memahami oh kemarin saya briefingkan, ini loh yang saya kerjakan selama tujuh hari. Sekarang justru kita ajak ke tempat tersebut paling tidak untuk bisa berdoa bersama di tempat kejadian tersebut, insya Allah itu lebih diterima," ujar Marsekal Madya M Syaugi.

Diharapkan dengan doa yang dipanjatkan seluruh korban bisa ditemukan oleh tim SAR gabungan. "Kalau kita hatinya ikhlas semua mendoakan di situ, mudah-mudahan kalau ada yang masih belum ketemu bisa ditemukan begitu," Marsekal Madya M Syaugi. (Tribun Network/jun/mam/wly/ryo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved