Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Para Aktivis di Bitung Long March Bersamaan Aksi 211 Jakarta

Umat Islam yang tergabung dalam organisasi masyarakat (ormas) Kota Bitung, Sulawesi Utara, menyatakan menjunjung tinggi kalimat tauhid.

Penulis: Chintya Rantung | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/CHINTYA RANTUNG
Aksi Parade Tauhid Ormas di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (02/11/2018), yang menyatakan menjunjung tinggi kalimat tauhid. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Sekelompok warga di Kota Bitung menggelar long march yang mereka sebut "Parade Tauhid" bersamaan dengan Aksi 211 Bela Tauhid di Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Kepada Tribunmanado.co.id, Rio Turipno, yang mengaku sebagai juru bicara Ketua Dewan Barisan Solidaritas Muslim (BSM) H Rinto Pakaya, mengklaim bahwa aksi yang disebutnya sebagai Parade Tauhid itu diikuti sekitar 500 orang.

Menurut Rio Turipno, para peserta long march, yang dimulai sekitar pukul 12.30 Wita usai Sholat Jumat, itu mewakili 10 organisasi masyarakat yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota, seperti Bitung, Manado, Minahasa Utara, dan Kotamobagu.

Baca: Tanggapi Long March di Bitung, MUI Sulut: Tak Usah Ikut Aksi 211

Aksi Bela Tauhid di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (02/11/2018).
Aksi Bela Tauhid di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (02/11/2018). (TRIBUN MANADO/CHINTYA RANTUNG)

Namun, Tribunmanado.co.id belum berhasil memverifikasi kebenaran pernyataan Rio Turipno itu.

Hasil pantauan di lapangan menyebutkan, sekelompok warga turun ke jalan, long march, mulai dari Masjid Agung, Bitung Timur, menuju ke Masjid Ribatul Qulub, Bitung Tengah.

Aksi itu dilakukan setelah mereka menunaikan Sholat (KBBI: salat) Jumat. Mereka beraksi dengan membawa atribut bertuliskan kalimat tauhid, mulai bendera, topi, hingga ikat kepala.

Baca: Terkait Aksi 211, Ini Imbauan Polda Sulut

Tampak puluhan personel Polri dan TNI mengawal ketat aksi itu. 

Menurut Rio Turipno, bendera hitam dan putih yang bertuliskan kalimat tauhid adalah Panji Rasulullah. "Itu yang disebut sebagai Al Liwa dan Ar Royah," kata dia.

Baca: Terkait Aksi 211, Kapolres Bolmong Minta Warga BMR Tak Terpancing

Panji Rasulullah, kata Rio Turipno, adalah Panji umat muslim. Panji ini bukan hanya milik satu kelompok, sehingga membakar bendera itu sama saja dengan menyakiti hati umat Islam.

"Kami tidak sudi jika Panji itu dikaitkan dengan hanya satu organisasi saja, apalagi dikaitkan dengan gerakan radikalisme," kata Rio Turipno dalam aksi Parade Tauhid.

Baca: Terkait Aksi 211 Bela Tauhid Hari Ini, Wiranto: Apakah Perlu Unjuk Rasa Lagi?

Rio Turipno sangat menyesalkan terjadinya perbuatan pembakaran Panji Rasulullah yang terjadi di Garut, Jawa Barat, yang menurutnya dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Aksi Parade Tauhid di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (02/11/2018).
Aksi Parade Tauhid di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat (02/11/2018). (TRIBUN MANADO/CHINTYA RANTUNG)

"Pihak yang berwajib dapat menindak para pelaku penghina Islam dengan cepat. Agar umat Islam yang berada di Tanah Toar Lumimuut tidak mudah terpancing dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI," sebutnya.

Dikatakan oleh Rio Turipno, aksi yang disebutnya Parade Tauhid ini tidak ada kaitannya dengan aksi yang dilakukan di Jakarta pada hari yang sama.

Baca: Aksi 211 Bela Tauhid di Jakarta, Ketua MUI Sulut Minta Umat Tidak Terpancing

"Karena Tauhid adalah ucapan sakral bagi umat muslim. Setiap umat muslim pasti tidak suka jika kata dan ajaran yang sudah diajarkan kepada kita diperlakukan tidak baik apalagi harus dibakar," kesal dia.

Maka dengan aksi ini, pihaknya menunjukkan bendera yang bertuliskan kalimat tauhid yang sama sekali ada kaitannya dengan HTI.

Sebelum HTI, katanya, bendera itu sudah ada. "Maka, dalam aksi ini kami bawa bendera yang bertuliskan Tauhid, agar masyarakat juga tidak alergi dengan kalimat tersebut," tegasnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved