Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

''Halal untuk Semua Kalangan'', Workshop Sertifikasi Halal UMKM Se-Sulut

Bank Indonesia (BI) di Sulawesi Utara (Sulut) menggelar workshop sertifikasi Halal usaha mikro kecil menengah (UMKM)

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/CHRISTIAN WAYONGKERE
Workshop Sertifikasi Halal UMKM di Kantor BI. Tampak Ridhwan Deputi Direktur BI saat membuka workshop. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Bank Indonesia (BI) di Sulawesi Utara (Sulut) menggelar workshop sertifikasi Halal usaha mikro kecil menengah (UMKM), di ruang Tondano kantor BI lantai 3 Rabu (31/10/2018).

Peserta dari UMKM yang menghadiri workshop tersebut melontarkan sejumlah pertanyaan kepada narasumber dari BI, Disperindag Sulut, balai POM di Manado dan Majelis Ulama Indonesia (MuI).

Menurut Ridhwan Deputi Direktur BI saat membuka workshop mengatakan workshop sertifikasi Halal UMKM pertama Bank Indonesia melihat potensi ekonomi sehari-hari di Indonesia sangat besar, meski secara Nasional kontribusinya masih kurang 5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) ekonomi Nasional.

"Di Sulut hitung-hitungannya masih 1 persen masih kecil sekali, padahal sebetulnya strategisnya ekonomi syari'ah atau ekonomi halal ini sebetulnya pertama filosofi halalkan universal. Artinya berlaku bukan hanya untuk masyarakat muslim, tapi juga untuk semua kalangan. Karena sebetulnya dalam konteks kehalalan itu yang dilihat adalah kesucian, kesucian itu lebih luas nilainya dibanding angka. Hanya sekedar kebersihan dan kesehatan kalau soal bersih dicuci pakai air sudah bersih," tutur Ridhwan.

Kemudian masalah kesehatan, apakah dia mengandung racun kalau tidak ada racun. Tapi kalau masalah suci itu artinya produk yang bahan bakunya misalnya buat UMKM olahannya buah mangga, mangga itu harus dipastikan bukan hanya bersih sehat fisik dan seterusnya.

Mangga itu sebetulnya harus diperoleh tidak boleh hasil curian atau misalnya mangga itu misalnya diperoleh dari hutang tapi tidak dibayar. Kemudian dalam prosesnya dalam kesehatan harus ada BPOM harus aman dan seterusnya.

"Nah mungkin ke konsumen akhir juga menjual produk yang halal tidak boleh mengurangi timbangan misalnya kalau 1 kilo yah pastinya 1 kilo kurang tidak boleh," tambahnya.

Jika berbicara olahan UMKM buah mangga yang berkualitas A / grade 1 tidak boleh dicampuri misalnya dengan kualitas C. Jadi sebetulnya prinsip halal itu sangat universal dan diterima terutama yang paling maju perkembangannya terutama di luar negeri.

Kata Ridhwan di luar negeri mereka sangat mengadopsi ini padahal itu bukan masalah agama.

"Mereka tau bahwa ini betul-betul prinsip kesucian yang dipegang. Dan ini juga berlaku buat Sulut walaupun dinominasi non muslim, karena sebetulnya nilai-nilai universal tadi yang dibawa," tambahnya.

Strategis lainnya pengembangan ekonomi syari'ah atau halal ini sebetulnya karena untuk menjaring pariwisata domestik.

Strategi kunci untuk membangun ekonomi Sulut ini sebetulnya adalah di pariwisata.

Jika berbicara mengenai pariwisata secara garis besar maupun didaerah-daerah lain di negara lain misalnya di Malaysia dan lainnya poinnya bahwa, dengan kita mengembangkan itu kita bisa memperoleh wisatawan yang tidak lagi kesulitan mencari makanan halal.

"Misalnya teman saya di Jakarta suka khawatir cari makan kalau ke Manado. Ini kan informasi, sebagai turis pasti hati-hati mencari makan.‎ Yang lucunya adalah Jepang dab Korea luar biasa mengembangkan wisata halal ini, dan orang Indonesia banyak sekali datang kesana, karena mereka tahu bahwa potensi ekonomi wisata halal ini besar sekali. Dalam artian yang pertama tadi dalam konteks ekonomi dan yang kedua adalah halal tourism ini (wisata halal)," kata dia.

‎Potensi ini bukan hanya pasar domestik tapi juga pasar di luar, apalagi kalau lihat turis dari timur tengah bali sudah membuka diri dengan wisata halalnya bisa kita manfaatkan juga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved