Habib Muhammad bin Smith
Paman Habib Bahar bin Smith: Toleransi di Sulut Telah Berlangsung Lama
Habib Muhammad bin Smith, paman Habib Bahar bin Smith mengatakan toleransi antarumat beragama di Sulut telah berlangsung lama.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
"Dengan ini kita buktikan bahwa Sulut aman," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Senin (16/10/2018), sejumlah ormas adat melakukan aksi mengadang kedatangan Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith dan Habib Muhammad Hanif Bin Abdurrahman Al-Athos ke Manado
Kedua habib itu datang untuk menghadiri tabligh akrab untuk haul akbar ke-7 Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith dan doa akbar untuk bangsa Indonesia khususnya doa bersama untuk Palu dan Donggala di Masjid Habib Alwi bin Smith Kelurahan Karame, Kota Manado.
Kedua Habib tiba di Bandara Sam Ratulangi pada Senin Petang. Namun massa ormas ada sudah menunggu di bandara sejak pukul 14.00 Wita.
Pantauan tribunmanado.co.id, pada Senin siang massa berdiri di depan Bandara Samrat.
Mereka memerhatikan sejumlah kendaraan yang keluar bandara. Aksi massa mendapat kawalan ketat dari aparat kepolisian serta TNI.
Diiringi tarian Kabasaran, massa memasuki Bandara Samrat. Para penari Kabasaran mulai menari di depan bandara. Mereka kemudian menerobos bandara.
Baca: 7 Fakta di Balik Istri Siram Suami Pakai Minyak Panas, Alasan Pelaku hingga Pesan Terakhir Korban
Aparat keamanan tak sanggup menghalangi. Tarian Kabasaran kembali dimainkan di jalan depan terminal.
Pada akhirnya digelar pertemuan tertutup antara perwakilan massa dengan pihak TNI dan Polri.
Meski begitu anggota kepolisian tetap menjaga aksi itu.
Saat malam tiba, massa pendukung kedua habib pun mendatangi bandara untuk menjemput keduanya. Namun polisi dan TNI berhasil mengamankan situasi hingga pendukung kedua habib pun bubar.
Baca: Kisah 12 Nelayan Sulut Hanyut pada 2018, Ada Torambang-ambing 80 Hari, Meninggal hingga Hilang
Penolakan oleh ormas adat tetap berlangsung Selasa sekitar pukul 04.30 Wita.
Kendati sempat memanas, tak ada korban jiwa dalam peritiwa ini.
Polisi dan TNI bisa mengamankan jalannya aksi massa pendukung dan ormas adat.
Steven Tumbuan, koordinator aksi menyatakan, Habib Hanif ditolak karena merupakan sosok yang intoleran.
"Mereka tokoh-tokoh anti-NKRI," kata dia
Steven menggarisbawahi bahwa aksi yang mereka lakukan itu bukan untuk melarang tabligh akbar.
"Kalau tablighnya kami dukung, kami hanya tolak kehadiran dua ustad itu," kata dia.