Kisah 12 Nelayan Sulut Hanyut pada 2018, Ada Torambang-ambing 80 Hari, Meninggal hingga Hilang
12 Kisah Nelayan Sulut Hanyut pada 2018, Ada Torambang-ambing 80 Hari hingga Hilang
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
Tapi pada saat korban dan sang istri hendak kembali, sang suami diduga jatuh dari perahu dan belum ditemukan.
Baca: 7 Fakta di Balik Istri Siram Suami Pakai Minyak Panas, Alasan Pelaku hingga Pesan Terakhir Korban
Baca: 7 Fakta Kasus Pemerkosaan Siswi SMK di Boltim, Usia 7 Pelaku hingga Kondisi Korban
Menurut keterangan sang istri, bahwa korban sempat turun ke air dan memperbaiki sayap perahu yang rusak.
Tiba-tiba korban berteriak bahwa kakinya tidak bisa digerakkan dan tenggelam.
Menurut sang istri pula, bahwa korban pernah mengalami sakit stroke.
Tak diketahui hasil pencarian korban

2. Suleman Lawitan (84) - 20 Januari 2018
Seorang nelayan asal Minahasa Utara bernama Suleman Lawitan (84) warga Kima Bajo dikabarkan hilang saat melaut, Sabtu (20/1/2018).
Baca: 3 Kasus Debt Collector Rampas Kendaraan Ditangkap Polresta Manado pada 2018, Ini Ancaman Hukumannya
Baca: 5 Destinasi Wisata Pantai Pernah Populer di Sulut, Ada Disamakan Pantai di Descendants of the Sun
Dari informasi yang diperoleh Tribun Manado, Minggu (21/1/2018) korban melaut sejak pukul 16.00 Wita kemarin.
Akan tetapi hingga saat ini korban belum juga pulang dari mencari ikan di perairan Mentehage.
Tak diketahui hasil pencarian korban

3. Nelayan Likupang, Darman Bahoa dan Solat Panegoro - 7 Maret 2018
Dua nelayan Desa Maen, Kecamatan Likupang Timur, Minut yakni Darman Bahoa dan Solat Panegoro hilang saat melaut di perairan Likupang, Rabu (7/3/2018) pukul 15.00 Wita.
Kasubag Humas Polres Bitung AKP Hilman Mutalib membeber, keduanya naik perahu pelang warna hijau dengan mesin tempel dari desanya
Baca: 7 Fakta di Balik Penolakan pada Habib Bahar & Al-athos di Manado, Alasan Ormas hingga Isi Ceramah
Baca: Kronologi Penolakan Kedatangan Habib Bahar dan Habib Hanif Al-athos: Saya Orang Manado
"Pukul 12 siang, mereka mengabarkan lewat telepon kapal mereka dihantam badai hingga meain mati," kata dia.
Tiga jam kemudian, beber dia, keduanya kembali mengabarkan sudah berada di perairan Lihunu.