Berikut 5 Risiko Hamil di Usia Remaja yang Membahayakan
Lantaran hal ini, maka perempuan direkomendasikan hamil tidak kurang dari usia 20 tahun atau kalau tidak akan berisiko.
Namun, fungsi organnya sudah maksimal sehingga kemungkinan penyembuhan juga lebih besar.
4. Perdarahan dan anemia
Remaja perempuan yang sedang hamil biasanya mengalami gangguan anemia yang cukup parah.
Terbaginya darah ibu dengan bayi dan kebutuhan zat besi yang besar bisa menyebabkan perempuan mengalami lemas terlalu besar.
Bahkan, beberapa kasus bisa menyebabkan pingsan.
Selain anemia yang menyebabkan rasa lemas terlalu besar.
Pada saat melakukan persalinan, perempuan juga akan mengalami perdarahan.
Kontraksi dari rahim yang belum sempurna rawan sebabkan perdarahan akut dan berujung pada kematian dari ibu yang melakukan persalinan.
5. Depresi
Remaja yang bersil melakukan persalinan tidak hanya akan mengalami cacat atau luka pada vagina saja.
Perempuan juga akan mengalami depresi yang cukup akut.
Depresi ini muncul pasca persalinan dalam bentuk baby blue atau gangguan lainnya.
Baca: Penampilan Ibu Negara Iriana Jokowi Pakai Sneakers & Kemeja Putih Jadi Sorotan
Namun, secara mental tidak semua remaja sudah siap menjadi ibu.
Hamil yang muncul akibat seks pranikah juga bisa menjadi penyebab depresi ini.
Well, mengamati kondisi ini, ada baiknya jika seorang perempuan menunda kehamilannya jika masih usia muda.
(Triroessita Intan P / TribunStyle.com)