Penolakan Tokoh 212 di Sulut, Sekprov Ingatkan Slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan
Terkait demo massa ormas adat Minahasa menolak tokoh 212, Sekprov Sulut Edwin Silangen mengingatkan slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Indry Panigoro
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Terkait pengadangan gabungan ormas adat Minahasa terhadap kedatangan dua habib, yakni Habib Bahar dan Habib Hanif di Manado, Sekprov Sulut Edwin Silangen mengingatkan kepada semua pihak agar mengingat solgan Torang Samua Ciptaan Tuhan.
Seperti diketahui, massa menolak kehadiran dua habib, yakni Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al-athos, di Manado karena dua ustaz ini dinilai intoleran dan anti-NKRI. Mereka tak ingin Sulut dijadikan ajang penyebaran paham radikalisme. Mereka ingin Sulut tetap toleran, rukun, dan damai seperti biasa.
Kedua habib datang ke Manado untuk menghadiri haul ke-7 Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith yang diwarnai tabligh akbar dan doa untuk bangsa Indonesia, khususnya para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Acara dugelar d halaman Masjid Alwi bin Smith, Kelurahan Karame, Kota Manado, Selasa (16/10/2018) malam.

Baca: Gubernur Teken Kerja Sama Pinjaman Dana Bangun RS Ratumbuysang
Menurut Sekprov, Sulut dikenal sebagai daerah dengan tingkat toleransi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, semua aktivitas harus dilakukan dengan lebih mengedepankan harmoni
Baca: Sekprov Sayangkan 15 Formasi CPNS Kosong, Padahal Sulut Butuh Tenaga Dokter di RSUD Noongan
Sekprov Edwin Silangen kemudian mengutip kembali slogan Provinsi Sulut yang digaungkan Gubernur Olly Dondokambey.
"Torang samua ciptaan Tuhan, semua basodara, so jauhkan konflik," kata Silangen kepada wartawan, Rabu (17/10/2018).
Baca: Sulut Siapkan Event Christmas Festival, Pecahkan Rekor Nyanyi Massal Silent Night
Baca: Ipe Ungkap Upaya Broker Ekspor Impor Adang Kemajuan IHP Bitung
Silangen mengharapkan, semua lapisan masyarakat tetap tenang menghadapi persoalan ini dan memandang persoalan dengan pikiran jernih
"Tujuan kita agar damai dan harmonis bisa dijaga, semua bisa berjalan lancar dan masalah tuntas," ujar Sekprov.
Baca: Pemerintah Ingin Bangun RR III Tahun Ini, Tapi Waktunya Mepet

Ribuan aktivis ormas adat Minahasa mengadang kedua habib di Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin (15/10/208) hingga malam.
Polisi sempat menutup akses menuju bandara, saat luberan massa mulai memaksakan diri masuk ke dalam areal bandara.
Aparat gabungan Polri dan TNI berhasil mengendalikan massa sehingga tidak sampai jatuh korban.
Massa bergerak menuju venue acara di Kelurahan Karame saat mendengar bahwa dua habib sudah tiba di lokasi acara tabligh akbar.